SIAK, MEMPURA - Istana Assereyah Al Hasyimiah atau yang dikenal dengan Istana Siak yang di dalamnya juga dijadikan museum hingga saat ini belum dibuka untuk wisatawan yang ingin melihat koleksi kesultanan setempat akibat COVID-19 yang masih mewabah.
Pantauan ANTARA, Sabtu, meskipun belum dibuka tapi masih banyak saja wisatawan yang datang ke tempat tersebut. Jadinya pengunjung hanya bisa berfoto di depan pagar istana tersebut karena pintu masuk yang masih terkunci.
Istana Siak awalnya ditutup sejak Maret lalu terhitung adanya kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Siak. Namun begitu rumah Sultan Syarif Kasim II itu sempat dibuka usai lebaran Juni lalu dengan menerapkan pola era normal baru.Akan tetapi Istana ditutup kembali karena adanya eskalasi COVID-19 di Kabupaten Siak. Hingga saat ini sudah lebih dari 1.000 kasus positif di daerah tersebut meskipun sekitar 80 persen diantaranya sudah sembuh.
Wisatawan untungnya masih bisa menikmati jalan-jalan di Siak di depan istana. Itu dengan menikmati wisata Tepian Bandar Sungai Jantan yang merupakan "Water front City" Kabupaten Siak.
Turap tersebut berada di tepi Sungai Siak dari posisi depan Istana hingga Klenteng Hock Siu Kiong yang juga ramai dikunjungi warga. Namun klenteng itu juga ditutup dan hanya bisa berswafoto di depannya.
Sejumlah tempat wisata lainnya di Kabupaten Siak yang ada akses masuk hingga saat ini juga masih tutup. Seperti Tangsi Belanda di Benteng, Kecamatan Mempura.
Bahkan juga wisata alam persawahan di Kecamatan Bungaraya yakni Agrowisata Sakabura. Meskipun bisa memandangi sawah dari sisi-sisi jalan tapi untuk masuk ke rumah Sakabura yang berupa rumah tangga masih dikunci.
Begitu juga Wisata Mangrove di Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit di mana jalan menyusuri Mangrovenya ditutup. Meski begitu tempat dengan akses terbuka seperti Ruang Terbuka Hijau Taman Syarifah Sembilan yang baru diresmikan tetap ramai dikunjungi.(dow)
Post a Comment