RIAU, PEKANBARU - Provinsi Riau memiliki total 65 ribu hektar lahan produktif diluar lahan cadangan pangan yang belum tergarap. Sementara pada periode panen pertama, Provinsi Riau baru mampu menanami sebanyak 55. 714 hektar dengan produksi setara 131.714 ton.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Syahfalefi, Senin (29/6/20). Diakuinya, dengan untuk mencapai swasembada, masih belum mencapai apalagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Memang kita belum bisa swasembada. Tapi secara teknis, pertanian terus memproduksi hasil pangan, baik itu tanaman padi, jagung, umbi-umbian, maupun sagu," kata Syahfalefi.
Diakuinya, dalam memenuhi kebutuhan pangan di Riau, Riau belum bisa melepaskan ketergantungan pangan dari provinsi tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Tapi mantan Kadis Pertanian Pelalawan ini optimis, perlahan Riau mampu melepaskan diri dari ketergantungan pasokan bahan pangan dari provinsi lain. Yakni, dengan penyediaan benih unggul yang selama ini belum dilaksanakan secara keseluruhan.
Langkah ini dinilai Syahfalefi, jika terus dilakukan secara konsisten akan mampu menjadi stimulus bagi petani di Riau dalam mengambangkan budidaya pertaniannya. Kemudian, bagaimana pemanfaatan lahan yang belum tergarap bisa dioptimalkan dengan baik oleh petani lainnya.
"Kemudian kita juga menyiapkan irigasi, jaringan dan infrastruktur, serta menguatkan peran kelembagaan. Dengan pola pendekatan ini, kedepannya kita berharap sektor pertanian, di samping dapat meningkatkan produksi juga akan terjadi peningkatan kesejahteraan di kalangan petani," ujarnya.(dow)
Post a Comment