PELALAWAN, PANGKALAN KERINCI - Saat pembukaan Musyawarah Rencana Kerja Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020 Februari 2020 lalu, Bupati Pelalawan H.M.Harris kembali menyinggung kurangnya kesadaran bahkan kepedulian perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan ini, hanya perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan sering tidak terlibat langsung atau tidak terlihat di berbagai kegiatan musrenbang yang diadakan di tingkat kecamatan bahkan sudah berlangsung di awal Februari 2020 ini.
Kembali Bupati Harris mengingatkan bahwa pentingnya kepedulian perusahaan untuk terlibat dalam pembangunan di Kabupaten Pelalawan,tidak hanya sekedar beroperasi tapi peduli terhadap masyarakat.
“Perusahaan bagian juga dari masyarakat, tidak hanya sekedar beroperasi untuk di pelalawan ini tapi perhatikan juga masyarakat bagaimana pendidikan,pembangunan daerah,kesehatan karena kita di Pelalawan tidak memandang apakah dia orang tempatan atau pendatang, maju pelalawan ini dengan kebersamaan Pemerintah Daerah,Perusahaan dan Masyarakat.” jelas Harris.
Bupati Pelalawan dua periode ini juga menambahkan di tengah kondisi penurunan APBD perusahaan hendaknya berperan aktif dan berkontribusi bagi pembangunan daerah jangan hanya kita melihat keuntungan semata tapi perlu adanya hubungan timbal balik bagaimana perusahaan juga bagian dari Pelalawan dan berbuat juga bagi Pelalawan.
“Musrenbang ini kami minta perusahaan terlibat, perusahaan jangan mengejar hanya sekedar untung tapi lebih dari itu bagaimana perusahaan juga bagian dari pelalawan berbuat untuk pelalawan khusus masyarakat kita,karena kita generasi pelalawan kedepan akan berhadapan dengan persaingan dunia perlu perhatian khusus kita bersama.”Tegas Harris.
Pelaksanaan Musrenbang RKPD Tahun 2021 di Gedung Daerah Datuk Laksamana Mangkudiraja Pangkalan Kerinci, Pemerintah Kabupaten Pelalawan melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (11/03/2020) lalu.
Staf Ahli Kepala Bappenas Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Nurul Ichwan, SE., Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan BKPM, Sekdakab Pelalawan Tengku Mukhlis, Fungsional Bappeda Propinsi Riau, Ketua Penggerak PKK Kabupaten Pelalawan Hj.Ratna Mainar Harris.
Para Kepala OPD Se Kabupaten Pelalawan, Para Camat, Tokoh Masyarakat, Ketua Lembaga Adat, Pimpinan Organisasi Sosial Kemasyarakatan dan Organisasi Wanita, Organisasi Pemuda, Organisasi Mahasiswa serta Pimpinan Perusahaan.
Penyusunan RKPD Tahun 2021 tersebut mengusung tema yaitu Pemantapan inovasi pembangunan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan masyarakat yang aman dan sejahtera.
Bupati Harris dalam sambutannya mengatakan bahwa RKPD Perencanaan Tahun 2021 merupakan implementasi tahun terakhir kebijakan Pembangunan Kabupaten Pelalawan periode 2016-2021 dengan visi pembangunan Inovasi Menuju Pelalawan Emas (Ekonomi, Mandiri, Aman dan Sejahtera).
Mantan Ketua DPRD Pelalawan ini kembali menekankan pada tahun 2021 yang akan datang, pembangunan diarahkan pada penyempurnaan seluruh program pembangunan sesuai sasaran dan target kerja masing masing sehingga pada akhirnya sasaran 5 tahun yang ditetapkan dapat terwujud.
Program dan kegiatan yang mendukung 7 program prioritas pembangunan dan pencapaian misi lainnya harus benar-benar dipastikan penyelesaiannya sesuai target yang ada dan berfungsi dengan baik.
Saat ini, lanjut Harris, Pelalawan ditetapkan sebagai lokasi pilot proyek pembangunan pabrik Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis Kelapa Sawit. Segala macam persiapan sudah kita lakukan, mulai dari penyiapan petani dan kebun yang akan memasok buah sawit, menyiapkan lahan pabrik, sampai dengan menyiapkan manajemen pengelolaan dan perusahaan pengelola.
Kalau nanti pilot proyek ini betul-betul terwujud, maka proyek prioritas strategis nasional yakni pembangunan energi terbarukan BBN Berbasis Kelapa Sawit sebagaimana ditetapkan di dalam RPJMN 2019–2024, salah satunya akan dimulai dari daerah ini.
Mantan Ketua Adkasi ini menekankan Pembangunan pilot proyek BBN di Pelalawan ini akan berpusat di Kawasan Teknopolitan, dengan tetap mengembangkan daerah penyanggah lainnya di berbagai Kecamatan di Pelalawan.
Untuk lebih memaksimalkan pengembangan BBN di Kawasan Teknopolitan itu maka perlu akselerasi berbagai upaya dan aktifitas, terutama pembanguna infrastruktur pendukung, paralel dengan upaya pengembangan investasi.
Ia juga mengatakan pembangunan industri hilir kelapa sawit di Kawasan Teknopolitan Pelalawan ini tidak hanya akan menjadi Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Pelalawan saja, tetapi juga akan menjadi bagian dari Rencana Kerja Pemerintah Provinsi Riau.
Dari sisi kewilayahan, pembangunan Teknopolitan Pelalawan itu tidak berdiri sendiri, tetap merupakan bagian dari 3 Kawasan Strategis Kabupaten Pelalawan lainnya yakni ; Kawasan Wisata Bono, Kawasan Sentral Pengembangan Padi Pulau Mendol dan Kawasan Pelabuhan Sokoi.
Keempat Kawasan Strategis ini menjadi poros ekonomi Pelalawan yang terbentang dari barat ke timur, dan terakses ke Selat Melaka, sebagai alur pelayaran internasional terpadat di dunia itu. "Tutup Bupati Harris.(Adv/Apon)
Post a Comment