RIAU, ROKAN HILIR - Sebelum merumahkan sebanyak 12.800 tenaga honorer, Bupati Rokan Hilir (Rohil) Suyatno sempat curhat kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim pada pekan lalu.
Menurut Wan, saat curhat Suyatno meminta pertimbangan soal kebijakan tak populis yang akan diambilnya saat itu. Suyatno juga papar Wan, menyampaikan alasan-alasan kebijakan merumahkan ribuan tenaga honorer tersebut.
"Pak Suyatno sudah nelpon, saya bilang suka tak suka itu wewenang mu, kalau memang kondisi begitu mau diapakan," kata Wan, Senin (1/10/18).
Alasan kondisi defisit sebenarnya bukan di Rohil saja. Melainkan seluruh kabupaten kota termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sendiri juga merasakannya. Akibatnya, ditengah keuangan yang sedang sulit, terkadang kebijakan 'tak bersahabat' harus jadi pilihan.
"Saya katakan sama pak Yatno, kabupaten kota juga persoalannya sama. Pemprov juga gitu. Jadi kalau terpaksa mau tak mau," ujar Wan.
Seperti diketahui, Bupati Rohil Suyatno telah merumahkan sementara tenaga honorer Pemkab Rohil. Penyebabnya, karena kondisi keuangan sedang mengalami defisit. Jika tidak segera dilakukan pemberhentian sementara kepada sejumlah 12800 lebih tenaga honorer, maka kondisi ini akan semakin memburuk.
Dari ribuan tenaga honorer yang dirumahkan tersebut, semunya tenaga administrasi. Januari 2019 mendatang akan dilakukan seleksi kembali tenaga honorer, sesuai kebutuhan. Sementara guru tidak termasuk kebijakan yang dirumahkan.(dow)
source : beritarohil
Post a Comment