PEKANBARU, SAIL - Hingga awal September 2018, Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru telah mencapai 242 orang. Melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, angka 242 orang ini terus meningkat. Dimana pada akhir bulan Agustus 2018 lalu, tercatat hanya 209 orang di Pekanbaru yang terkena penyakit DBD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru Gustiyanti, menuturkan meskipun bertambahan, namun hingga kini setidaknya tercatat baru 2 orang di Pekanbaru yang telah meninggal dunia.
"Dua orang meninggal dunia karena DBD ini sudah cukup lama. Tercatat pada bulan April dan Mei lalu. Keduanya berdomisili di Kecamatan Pekanbaru Kota," ujarnya ditemui Wartawan Kamis 20 September 2018.
Secara rinci Gustiyanti menjelaskan, angka 242 kasus DBD di Pekanbaru tercatat di seluruh kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. Dari 12 kecamatan yang ada di Pekanbaru, Kecamatan Tampan menjadi daerah yang paling banyak warganya terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
"Hingga awal September 2018 dari Kecamatan Tampan saja ada sebanyak 43 kasus DBD," tuturnya.
Meskipun kasus DBD di Pekanbaru terus bertambah, Gustiyanti mengklaim angka tahun 2018 ini justru mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 lalu.
"Jika dibandingkan tahun lalu tercatat ada sebanyak 481 kasus DBD hingga September. Sementara tahun ini saja baru ada 242 kasus DBD di Pekanbaru. Bahkan bedanya 50 persen," terang Gustiyanti.
Berikut jumlah kasus DBD di Pekanbaru hingga pertengahan bulan Agustus tahun 2018:
- Kecamatan Sukajadi 15 kasus,
- Kecamatan Senapelan 15 kasus,
- Kecamatan Pekanbaru Kota 10 kasus,
- Kecamatan Rumbai Pesisir 14 kasus,
- Kecamatan Rumbai 12 kasus,
- Kecamatan Limapuluh 14 kasus,
- Kecamatan Sail 2 kasus,
- Kecamatan Bukit Raya 18 kasus,
- Kecamatan Marpoyan Damai 24 kasus,
- Kecamatan Tenayan Raya 38 kasus,
- Kecamatan Tampan 43 kasus,
- Kecamatan Payung Sekaki 37 kasus.(dow)
source : beritapekanbaru
Post a Comment