PEKANBARU, RUMBAI - Ratusan karyawan dan buruh PT Ricry yang bergerak di pengelolaan karet, menuntut upah dan gaji yang belum dibayarkan oleh perusahaan tersebut, yang sudah selama 1 bulan. Setidaknya ada 363 orang pekerja yang selama waktu itu, terluntang lantung membiayai hidup, hingga berhutang ke tetangga dan warung disekitarnya.
Di depan PT Ricry yang berlokasi di bawah Jembatan Siak II tersebut, ratusan karyawan dan buruh tersebut juga membakar ban dan mengibarkan spanduk bertuliskan 'bayar gaji kami' dan 'keluarkan hak kami'. Ban tersebut dibakar tepat didepan gerbang PT, sehingga tampak memblokade jalan masuk.
"Kami melakukan aksi ini karena gaji kami sudah 1 bulan tidak dibayarkan. Sistemnya mingguan, dan sekarang saya bahkan sudah berhutang untuk memberi keluarga saya makan sehari - hari," ujar seorang buruh, ketika aksi pada Selasa, (10/7/2018).
Namun, sayangnya ketika aksi tersebut berjalan, tidak ditemui pihak manajer ataupun para pimpinan perusahaan yang bisa dimintai pertanggungjawaban terkait upah dan gaji tersebut.
Dikatakan pula dalam perbincangan lainnya, para buruh dan karyawan ini juga telah melakukan aksi mogok sejak tanggal 30 Juni 2018 lalu. Namun, tanggapan maupun kepastian dari pihak manajemen belum juga ada.
Para buruh dan karyawan tersebut mengatakan, pihaknya pun telah hampir putus asa, mereka telah mengadukan perihal ini baik kepada Disnaker Pekanbaru dan pihak - pihak lainnya. Hingga kini, kejelasan nasib mereka belum terlihat.(dow)
source : www.beritapekanbaru.com
Post a Comment