PEKANBARU, TAMPAN - Dari periode Januari hingga pertengahan Juli 2018, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat ada 162 kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Ibu Kota Provinsi Riau.
"Angka penderita DBD cukup tinggi," ucap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Gustiyanti, di Pekanbaru, Selasa (17/7).
Gustiyanti mengungkapkan bahwa dari 162 kasus tersebut, Kecamatan Tenayan Raya menjadi penyumbang terbanyak dengan 29 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Payung Sekaki dengan 27 Kasus, Lalu Kecamatan Tampan 26 Kasus, lalu Marpoyan Damai dengan 16 kasus. Selanjutnya Kecamatan Bukit Raya menyumbang 15 kasus yang diikuti Kecamatan Senaprlan Dan Sukajadi masing masing 11kasus. Selain itu Kecamatan Limapuluh, Senapelan dan Pekanbaru Kota menyumbang 7 Kasus. Terakhir Kecamatan Rumbai 4 kasus dan Sail 2 kasus.
Lebih ia mengatakan bahwa 162 kasus DBD tersebut pada pekan ke- 28 di tahun 2018 ini mengalami penurunan kasus. Pasalnya pada tahun sebelumnya di bulan yang sama kasus DBD tercatat 386 kasus.
Terkait hal tersebut Gustiyanti mengaku bahwa pihak Diskes Pekanbaru telah menginstruksikan kepada jajaran pusat kesehatan masyarakat di masing-masing kecamatan untuk terus mendekatkan diri ke warga. Hal ini berujuan untuk terus menggerakkan upaya pencegahan DBD dengan metode 3M Plus, yakni Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, Menggunakan kelambu saat tidur, Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, Menanam tanaman pengusir nyamuk, Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah serta Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. Hal ini dikatakannya sebagai langkah konkrit dari gerakan 3M yang telah dikenal masyarakat.
Ia juga mengimbau masyaraat untuk mewaspadai berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Pasalnya potensi kematian akibat terserang DBD sangat besar. Sedikit saja terlambat dalam penanganan para korban, maka hal buruk bisa saja terjadi. Untuk itulah ia menekankan kepada seluruh masyarakat agar menciptakan lingkungan sehat agar terhindar dari berbagai serangan penyakit.(dow)
Post a Comment