RIAU, PEKANBARU - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Regormasi Birokrasi (KemenPAN RB) kembali membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada Juli mendatang.
Penerimaan ini khusus untuk mengisi kebutuhan pegawai di pemerintahan daerah, baik kabupaten/kota atau provinsi. Hal itu diungkapkan oleh Menpan RB Asman Abnur di Batam, Kepulauan Riau.
Asman sendiri belum bisa memastikan berapa jumlah CPNS yang akan direkrut kali ini karena hal itu masih dikaji di Kemenpan.
"Usulan dari seluruh daerah sudah masuk, kita sedang kaji kebutuhannya. Namun tidak semua usulan tersebut dikabulkan," kata Asman.
Hal baru dalam perekrutan kali ini adalah adanya jatah kuota 10 persen bagi sarjana bergelar cum laude. Hal itu bertujuan agar para pegawai ke depan diisi oleh orang-orang pintar.
"Kita jatahkan 10 persen untuk yang meraih gelar sarjana dengan cum laude," katanya.
Sementara untuk pertimbangan perekrutan formasi diutamakan untuk mengisi kekosongan PNS yang pensiun, meninggal dunia, mengundurkan diri atau karena masalah lainnya. Dari seluruh Indonesia, kata Asman, ada sekitar 220 ribu kekosongan PNS.
Kendati demikian, tidak seluruh kekosongan ini diisi 100 persen karena pemerintah menetapkan pertumbuhan minus PNS. Kemudian akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran, terutama anggaran daerah agar belanja pemerintah untuk pegawai tidak justru membebeani APBD.
"Kalau PNS-nya kebanyakan, kasihan nanti rakyat, APBD hanya tersedot untuk belanja pegawai," katanya.
Berikutnya adalah formasi penerimaan CPNS untuk di daerah harus disesuaikan dengan potensi daerah itu sendiri, sehingga penerimaan CPNS ini bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah.
"Jika sektor andalannya pariwisata, ya, bidang itu yang kita utamakan," katanya.
Asman Abnur juga menegaskan bahwa rekrutmen CPNS kali ini diutamakan untuk tenaga pendidik dan kesehatan yang di setiap daerah, hampir seluruhnya mengalami kekurangan. Masalah pendidikan dan kesehatan, kata Asman, harus menjadi perhatian utama daerah karena hal ini menyangkut pembangunan sumber daya manusia ke depan.
Terakhir dia mengingatkan agar tidak memercayai orang-orang yang bisa meloloskan karena tes dilakukan dengan Computer Assisted Test (CAT) yang langsung bisa dilihat hasilnya setelah ujian.
"Siapapun tidak akan bisa membantu, termasuk menteri sendiri. Semuanya transparan karena hasil tes langsung bisa dilihat hari itu juga," kara Asman.
Asman juga mengingatkan agar peserta jangan percaya dengan bujukan siapapun yang menjanjikan akan bisa diterima karena hal itu bohong.
"Kalau Anda bayar seseorang dengan iming-iming, jangan percaya. Itu bohong semua," katanya.(dow)
source : www.harianvokal.com
Post a Comment