RIAU, PEKANBARU - Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Cabang Jakarta, M. Jazuli klaim kantor cabang yang dipimpinnya telah memiliki aset Rp. 3,2 Triliun per Maret 2018 ini. Klaim tersebut ternyata mendapat reaksi dari Suhardiman Amby, sekretaris Komisi III DPRD Riau yang menyaksikan sendiri laporan keuangan yang diberikan oleh BRK Cabang Jakarta saat kunjungan kerja lalu.
Hal itu disampaikan Suhardiman kepada awak media, Rabu (14/3). Suhardiman mengatakan,"silahkan aja klaim asetnya Rp.3 Triliun lebih. Tapi berani ga dia breakdown neraca keuangan Dana Pihak Ketiganya", terang Suhardiman.
Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Cabang Jakarta, M. Jazuli |
Suhardiman mengatakan hal tersebut karena menilai apa yang telah disampaikan M. Jazuli terlalu membesar-besarkan pencapaian BRK Cabang Jakarta yang dipimpinnya.
"Ya, biasalah. Sekarang kan sudah jelas Laporan Keuangan Bank Riau Kepri sudah dipublikasikan. Kan nampak disitu berapa Depositonya, hampir Rp. 4 Triliun. Jadi ndak usah dibesar-besarkan. Kalau mau transparan publikasikan berapa Dana Pihak Ketiga yang masuk untuk Tabungan dan Giro", pungkas Politisi Hanura ini.
Selama melakukan kunjungan kerja ke kantor Bank Riau Kepri (BRK) Jakarta pada hari Jumat (9/3), Komisi III DPRD Riau mengeluarkan rasa kekecewaan yang besar. Dimana ketika BRK Cabang Jakarta ini mulai membuka pelayanannya pukul 08.00 wib sampai jelang istirahat siang tidak ada satupun orang yang datang.
(baca juga : BRK Gunakan Spesial Rate, OJK Riau : Hanya Sebahagian)
(baca juga : BRK Gunakan Spesial Rate, OJK Riau : Hanya Sebahagian)
"sampai jam 11.30 wib, kita disitu tak ada satupun Nasabah yang datang. Jadi buat apa sewa kantor mahal-mahal kalo cuma untuk cari Deposito Korporat", terang Suhardiman Amby sekretaris Komisi III DPRD Riau saat diwawancarai beberapa hari lalu.
(baca : Suhardiman : Sejak Datang Sampai Pulang, Tak Satupun Nasabah Datang ke BRK Jakarta)
(baca : Suhardiman : Sejak Datang Sampai Pulang, Tak Satupun Nasabah Datang ke BRK Jakarta)
Sebagai perhitungan, jika Rp. 3,8 Triliun Dana Deposito tersebut diberikan spesial rate sebesar 7 persen, tentu kita dapat menghitung berapa beban bunga yang harus ditanggung oleh BRK selaku penghimpun dana.
(lihat juga : Sewa Kantor Kemahalan, Pincab BRK Jakarta Sebut Sudah Diatur Pusat)
(lihat juga : Sewa Kantor Kemahalan, Pincab BRK Jakarta Sebut Sudah Diatur Pusat)
Asumsi perhitungan diatas, diperoleh berdasarkan keterangan yang diberikan oleh M Jazuli, Pincab Bank Riau Kepri Cabang Jakarta. Jazuli mengatakan,"marketnya tidak begitu, pasarnya di Jakarta itu sangat rendah. Counter Ratenya saja cuma 6,5 %, sedangkan Spesial Rate kita cuma naik 0,5 % jadi cuma 7 %", ungkapnya saat dihubungi awak media ketika mempertanyakan besaran spesial Rate yang diberikan BRK kepada nasabah korporasinya.(gsp)
Post a Comment