KUANTAN SINGINGI, TELUK KUANTAN - Manager PLN rayon Telukkuantan, Darman menjelaskan jika Pemkab Kuansing masih menunggak pembayaran listrik sebesar Rp1,069 miliar. Tunggakan itu adalah pembayaran pada bulan Desember 2016 lalu.
Atas tunggakan itu pihak PLN telah berulang kali mengirimkan surat kepada Pemkab Kuansing agar segera menyelesaikan tunggakan. Namun hingga Desember 2017 ini belum juga ada itikad baik Pemkab untuk membayarnya.
|
Manager PLN Rayon Telukkuantan, Darmansyah |
"Sampai saat ini belum mereka bayar. Nilainya Rp1,069 miliar," ujar Darman saat berbincang dengan awak media dikantornya, Kamis (21/12/17).
Kata Darman, meskipun pihaknya telah mengirim surat, namun belum ada balasan dan kapan tunggakan itu akan dibayar mereka. "Dulu mereka (bendahara-red) ngomong masih dalam proses penganggaran. Itu alasanya," cetus Darman lagi.
Sementara itu Kabag Umum Pemkab Kuansing, Saleh saat dikonfirmasi terkait tunggakan itu berkilah jika persoalan tunggakan itu bukan pada zaman dirinya menduduki jabatan Kabag Umum. Dia menyebutkan persoalan itu masih dalam tanggungjawab bendahara yang lama, Doni.
Kata Saleh, persoalan tunggakan itu saat ini juga telah ditangani Tipikor Polres Kuansing. "Saya tidak tahu menahu soal itu. Coba tanya Tipikor. Katanya kasus itu sudah disana (Tipikor-red)," ujar Saleh.
Menurut beragam informasi yang dirangkum, dana untuk pembayaran listrik selama setahun lalu itu sudah dianggarkan penuh pada APBD murni 2016. Dalam setahun alokasi anggaran untuk pembayaran listrik ini berkisar sekitar Rp10 miliar lebih.
Pembayaran listrik ini langsung dibayarkan oleh bendahara umum yang waktu itu dijabat oleh, Doni. Lalu sekitar bulan Nopember bendahara umum kantor bupati digantikan oleh Ferdi. Saat masa pegantian inilah kemelut itu berawal.
Atas adanya sisa tunggakan itu, beragam asumsi bermunculan. Ada sebahagian masyarakat menduga dana tersebut sudah dicairkan namun tidak dibayarkan. Dan ada juga yang menilai dana tersebut sudah dipakai untuk kegiatan lain. Sehingga penggunaannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. "Bisa jadi demikian. Karena sudah dianggarkan dalam APBD. Tapi tidak dibayarkan. Lantas duitnya kemana," tutur Zubirman salah seorang warga Kuansing menduga.(dow)
Post a Comment