INDRAGIRI HILIR, TEMBILAHAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau menerima bantuan peralatan pengelolaan kelapa terpadu dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) dan Transmigrasi RI.
"Perolehan satu unit alat pengelolaan kelapa terpadu ini diperuntukkan Desa Sungai Ara Kecamatan Kempas," kata Bupati Inhil yang diwakili Asisten II Sekretariat Daerah Inhil, Rudiansyah di Kempas, Kamis.
Serah terima bantuan ini dilaksanakan di halaman PAUD Mutiara Desa sungai Ara, dimulai dengan penandatanganan berita acara serah terima peralatan oleh kepala Desa Sungai Ara Muhammad Fauzi.
Usai serah terima peralatan, dilanjutkan dengan pengguntingan pita tanda dimulainya peresmian penerimaan satu unit alat pengelolaan kelapa terpadu.
Rudiansyah mengatakan, bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat Inhil terutama di Desa Sungai Ara yang mana mayoritas masyarakat di Desa ini merupakan petani kelapa.
"Selain itu, Kabupaten Inhil juga merupakan penghasil kelapa terbesar di Indonesia," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya bantuan peralatan ini dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Masyarakat pula, kata dia, harus belajar dalam menggunakan alat ini sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Sementara itu, Kemendes PDT yang diwakili Direktur PSDA dan PSD TTG Kemendes RI, Supriadi, menjelaskan, bantuan alat yang diberikan ini pada umumnya bisa mengcover bahan baku berupa kelapa.
Ia menambahkan, melalui alat pengolahan kelapa terpadu ini akan mampu menghasilkan beberapa turunan kelapa, seperti produk PCO, minyak kelapa, dan sejumlah produk berbahan sabut kelapa.
"Terkait pemanfaatan alat, kita tetap akan terus melakukan pendampingan kepada masyarakat, baik dari segi produksi yang dihasilkan maupun pemasarannya melalui BLK Provinsi Riau," terangnya.
Pada kesempatan ini pula, kepala BPMD Inhil yang turut hadir dalam kegiatan menyebutkan, bantuan ini memang sangat sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, karena kata dia, saat ini hasil perkebunan berupa kelapa hanya dijual dalam bentuk kelapa butiran ditambah dengan hasil olahan kelapa berupa kopra.
Ia mengatakan, dengan adanya bantuan ini pola pikir masyarakat petani tentunya bisa berubah dan lebih berkembang. Karena produksi kelapa tidak hanya sekedar dijual dalam bentuk butiran atau menghasilakan olahan kelapa berupa kopra, namun dapat menghasilkan sejumlah turunan lainnya dari kelapa.
Kedepan, semoga bantuan ini dapat kembali disalurkan ke sejumlah desa lainnya, karena alat ini tentu sangat dibutuhkan.(hum12)
Post a Comment