RIAU, PEKANBARU - Kekecewaan anggota DPRD Riau tak terbendung setelah mendengar kabar pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai, sebagai jalur trans Sumatera gagal dibangun tahun ini. Sementara provinsi lain, seperti Aceh, Sumatera Utara, Lampung dan provinsi lain sudah memulainya.
Wakil Komisi D DPRD Riau, Hardianto |
Kekecewaan anggota legislator itu diungkapkan oleh Wakil Komisi D DPRD Riau, Hardianto, ia menjelaskan program rencana ground breaking sudah ada sejak tahun 2015 lalu. Sementara sudah hampir satu semester tahun 2016, rencana itu belum juga dimulai.
"Kita harapkan pembangunan jalan tol ini jangan diundur undur lagi. Supaya pembangunan di Riau bisa digesa dengan baik. Namun jika diundur terus, dan habis masa pemerintahan sekarang, maka proses perencanaan bisa dimulai dari awal," kata Hardianto, Selasa (12/4).
Hardianto mengatakan, bahwa Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sudah mendukung dan memberi izin untuk lahan yang dilalui pembangunan jalan tol. Karena untuk pembangunan bangunan pemerintah, wilayah hutan bisa dimanfaatkan.
Sehingga tidak ada lagi masalah klasik terhadap pembangunan jalan tol tersebut, dengan alasan terkendala oleh RTRW. Namun sekarang tergantung desakkan pemerintah daerah terhadap pusat untuk memina kementrian PU membangun jalan tol.
Diakui, pelaksana pembangunan adalah perusahaan BUMN. Namun kenapa sampai sekarang, perusahaan itu belum turun juga memulai pembangunan. Selain itu apa alasannya juga tidak diberitahukan. Sementara jika pemerintah daerah tetap menunggu, maka pembangunan ini bisa tidak terlaksana nanti.
"Pembangunan jalan tol adalah program Presiden RI Jokowi. Jadi kalau sudah program pusat otomatis harusnya cepat dilaksanakan. Untuk itu, kami meminta kepada Pemprov Riau, agar segera mendesak pusat supaya segera memulai pembangunan jalan tol sekarang," ujar Hardianto.(ria/leg04)
Post a Comment