BERITA RIAU, ROKAN HULU - Demi menjaga kerukunan antar umat beragama, serta pengaruh aliran radikal dan sesat yang bisa menimbulkan gesekan sosial ditengah-tengah masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rokan Hulu (Rohul) mengelar Dialog keagamaan dalam Menguatkan Ukhuawah menuju kekuatan Agama.
Dialog keagamaan Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Rokan Hulu |
Dimana, kegiatan ini langsung di buka oleh Bupati Rohul Drs. H. Achmad, M.Si, didampingi Ketua MUI Rohul, Hasbi Abduh, kepala kantor kementerian Agama Rohul Drs. Ahmad Supardi Hasibuan, dan para ulama se Rohul.
Dalam sambutanya, Achmad mengungkapkan, saat ini banyak aliran-aliran yang menyesatkan, yang bernuansa radikal, dengan tujuan untuk memecah belah dan menghancurkan keutuhan dari Kesatuan Republik Indonesia. Dimana, para pengikut aliran tersebut akan berupaya memberikan teror dan keresahan ditengah masyarakat.
"Agar kita tidak terjerumus dalam aliran tersebut, Imanlah yang menjadi benteng bagi diri kita agar tidak terjerumus," katanya, Selasa (16/2/2016) di Hotel Glora Bhakti.
Ia menambahkan, agar iman tetap menjadi pondasi tentunya perlu ditebalkan, untuk itulah, tugas dari para ulama harus bisa memberikan pemahaman dan mempertebal Iman masyarakat. Sehingga pengaruh dari paham radikal dan aliran sesat lainya, tidak akan masuk ke tengah masyarakat.
Untuk itulah, peran dari para ulama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan dalam mempertebal iman dari semua masyarakat yang beragama. Dengan seringnya para ulama memberikan pencerahan dan pemahaman terhadap pemeluk agama, tentunya paham-paham yang bertentangan dengan pancasila tidak akan bisa masuk ke Negeri seribu Suluk.
"Para pengikut paham radikal dan aliran sesat tersebut kan karna mereka imanya lemah dan kurangnya pemahaman dari agama. Untuk itulah, tugas dari ulama untuk mempertebal iman dan pemahaman masyarakat tentang agama," jelasnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat, untuk bisa memahami paham yang menyebar di lingkungannya, dengan cara berkonsultasi kepada para ulama yang berada di lingkunganya.
"Jangan mudah percaya dengan paham yang baru dan berbau radilkal, pertebal iman, dan pemahaman kita terhadap ajaran agama. Sehingga ajaran penyimpang tidak akan bisa masuk ke lingkungan kita," ujarnya.(rou02)
Post a Comment