BERITA RIAU, PEKANBARU - Aksi mogok puluhan dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (Fekonsos) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau hingga Kamis (3/12) siang masih berlanjut. Mereka mengaku tetap komitmen melanjutkan aksi mogok mengajar hingga tuntutan mereka diakomodir oleh Dekan Fekonsos dan Rektorat UIN Suska Riau.
Wakil Dekan III Fekonsos UIN Suska Riau Dr Mahmuzar MHum kepada wartawan mengakui jika lebih kurang 60 dosen tetap komitmen dengan kesepakatan mereka. Apalagi sekitar 50-an dosen yang ikut rapat di ruangan rektorat dan beberapa lainnya di luar ruangan sudah menyepakati untuk mogok.
Fordos menyampaikan poin poin tuntutannya kepada Rektor Uin Suska Prof. Munzir Hitami di ruang rapat pimpinan lantai 4 gedung Rektorat. |
Beberapa dosen tidak melakukan penandatanganan demi alasan keamanan karena dosen kontrak. Menurutnya tuntutan tersebut merupakan hal prinsip yang harus dipenuhi agar proses perkuliahan bisa berjalan lancar kemarin.
”Ya, hingga saat ini lebih kurang 60 dosen masih mogok mengajar. Mogok ini tetap dilakukan hingga tuntutan diakomodir. Kalau nanti permasalahan sudah tuntas maka para dosen kembali mengajar dan menuntaskan pertemuan 16 kali dengan mahasiswa,’’ ujarnya.
Rektor UIN Suska Riau Prof Dr H Munzir Hitami MA mengatakan, pengaduan puluhan dosen tersebut tetap ditindak lanjuti. Ia juga telah membentuk tim untuk memverifikasi laporan para dosen dan menindaklanjutinya.
”Kami bentuk tim untuk memverifikasi permasalahan ini. Karena itu yang perlu diluruskan,’’ jelasnya singkat. Namun ia tidak memaparkan keputusan rapat terkait apa yang akan dilakukan tim yang dibentuk tersebut.
Sementara itu, Dekan Fekonsos Dr Mahendra Romus ketika dikonfirmasi melalui telefon selularnya, mengaku cukup sibuk dengan kondisi yang terjadi saat ini. Tetapi ia mengatakan proses perkuliahan tetap harus berjalan.
”Dosen yang ada di Fekonsos sekitar 90 orang. Sedangkan yang menandatangi sekitar 30 orang. Saya didesak dosen yang lain itu menyelesaikan hal ini. Kemudian adalagi dosen yang menyesal menandatanganinya,’’ jelas Dr Mahendra.
Menurut Mahendra, isu yang ia dengar berubah-ubah. Pertama, ada isu pencopotan Kabag TU, kedua ada pula isu pemberhentian ketua jurusan. Makanya ia akan melakukan investigasi agar hal ini bisa diselesaikan dengan baik. Yang paling utama, proses perkuliahan tetap berlanjut.
Dihubungi terpisah, beberapa dosen mengaku memilih kegiatan lain. Sedangkan dosen lainnya mengaku tetap ke kampus untuk sekadar memantau perkembangan tuntutan mereka.
”Selama tuntutan kami tidak terpenuhi, kami tetap mogok mengajar,’’ kata seorang dosen.
Disisi lain, beberapa mahasiswa tetap kuliah. Meskipun lokal lainnya tidak ada aktivitas belajar mengajar. ”Hari ini (kemarin, red)kuliah seperti biasa,’’ ujar Fitria, mahasiswa jurusan Akuntansi.(dow/rif)
Post a Comment