BERITA RIAU, PEKANBARU - Akhir-akhir ini, beredar broadcast di sosial media mengenai adanya dugaan praktek Mut'ah yang dilakukan oleh para imigran yang saat ini bebas berkeliaran kemana-mana.
Broadcast tersebut menyatakan bahwa selain praktek mut'ah (pelacuran berwaktu), para imigran juga diduga melaksanakan misi untuk menyebarkan aliran Syi'ah. Targetnya adalah para remaja putri dan warga lainnya yang dangkal ilmu agamanya.
Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi |
Terkait hal itu, Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi menyatakan bahwa dirinya pernah memergoki seorang imigran yang dibonceng seorang perempuan muda di kawasan mesjid Agung An'nur.
"Ketika saya melaksanakan sholat di mesjid Agung An'nur, saya sempat melihat seorang imigran dibonceng wanita muda dengan menggunakan motor," terang Ayat Cahyadi Jum'at (6/11/15).
Hal senada juga dialami anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi PKS, Mulyadi. Menurutnya, dirinya mendapatkan laporan adanya praktek prostitusi pria (gigolo) yang dilakukan para imigran.
"Saya mendapatkan laporan bahwa para imigran sudah melakukan praktek prostitusi pria (gigolo). Biasanya, mereka menunggu di depan RRI. Kemudian saya melakukan pantauan. Hasilnya, memang ada tante-tante menjemput imigran itu dan membawanya satu persatu dengan menggunakan mobil," katanya.
Pekanbaru Zero Imigran
Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi berharap agar Pekanbaru tidak menjadi tempat penampungan para imigran tersebut. Karena menurutnya, keberadaan para imigran tersebut banyak kontranya serta memunculkan permasalahan sosial.
"Saya sudah pernah sampaikan hal itu saat rapat dengan DPRD Riau agar Pekanbaru dizerokan saja dari imigran," katanya.
Anggota DPRD Pekanbaru, Mulyadi meminta kepada Pemko Pekanbaru untuk bekerjasama dan berkoodinasi dengan Kanwil Hukum dan HAM Riau untuk mendeportasi para imigran tersebut.
Menurut Mulyadi, imigran yang didominasi oleh golongan remaja tersebut memang bisa saja terindikasi melakukan hal-hal yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat. Para imigran saat ini juga masih berkeliaran tanpa menggunakan identitas yang jelas.
"Ini sebenarnya sudah sangat meresahkan sekali bagi kita, karena mereka sampai saat ini saja masih bebas berkeliaran," terangnya.(dow/rtm)
Post a Comment