BERITA RIAU, PEKANBARU - Teka-teki di balik oknum si pembuat keruh suasana yang nekat memasang spanduk bertuliskan “Kapolda Riau Beking Judi Mesin” yang terpasang di beberapa titik Pekanbaru, pada Rabu (07/10/15) pekan lalu belum juga terpecahkan.
Lebih mengejutkan lagi, sebelum spanduk itu terpasang, ternyata ada lembaran surat yang masuk untuk Kapolda Riau dengan mengatasnamakan DPRD Pekanbaru yang garis besarnya berisi bahwa judi semakin marak dan harus ditindak tegas.
Disurat itu juga tertera tanda tangan Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono. Hanya saja, setelah ditelusuri dan diberitahukan langsung kepada yang bersangkutan, tanda tangan dalam surat itu ternyata palsu. Hal itu tentu membuat Sigit kaget dan ia pun mengambil langkah hukum untuk melaporkan ulah oknum misterius yang telah memalsukan tanda tangannya tersebut. Sigit membuat laporan resmi ke ke Mapolresta Pekanbaru, Senin (12/10/15).
"Saya secara pribadi maupun secara lembaga DPRD Pekanbaru tidak pernah mengirimkan surat kepada Kapolda Riau terkait judi mesin, gelper ataupun sejenisnya. Kami sudah cek surat itu dan tanda tangannya palsu. Tanda tangannya jauh berbeda dengan tanda tangan asli saya. Kop suratnya pun berbeda, bahkan penulisan titel saya di dalam isi surat itu juga salah. Di surat itu titel saya tertulis SE, padahal titel saya sebenarnya ST," kata Sigit kepada wartawan.
Wakil rakyat dari fraksi Demokrat ini menegaskan, ia secara pribadi dan secara lembaga tetap memperkarakan kasus pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh oknum yang saat ini masih misterius.
"Saya tidak tahu siapa oknum yang sudah memalsukan tanda tangan saya di surat itu. Apalagi membawa nama Komisi I DPRD Pekanbaru," paparnya.
Mengenai laporan yang disampaikan Sigit ke polisi, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Bimo Ariyanto juga membenarkannya. Mantan Kasat Reskrim Polres Dumai ini berjanji akan mengusut tuntas siapa dalang utama dibalik kekacauan ini semua.
"Laporannya sudah kita terima, beliau (Sigit Yuwono) melaporkan kasus pemalsuan tanda tangan dirinya. Tadi yang bersangkutan sudah datang dan langsung membuat laporan baik secara pribadi maupun lembaga DPRD. Beliau sangat keberatan karena surat yang mencantumkan tanda tangan palsu dirinya itu juga mengatasnamakan DPRD Pekanbaru. Kasus ini pasti kita selidiki sampai aktor utama si pembuat kekacauan terungkap," singkatnya. (dow/rtm)
Post a Comment