BERITA RIAU, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menarik semua aset pengelolaan halte bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) di wilayah setempat dikarenakan sudah habis kontrak lima tahun.
"Kerjasama pembangunan dan pengelolaan halte dengan pihak ketiga sudah berakhir tahun ini, maka kami minta mereka menyerahkan ke Pemerintah Kota sebagai aset," ungkap Kadishub Pekanbaru, Arifin Harahap, di Pekanbaru, Sabtu.
Menurut Arifin, sesuai aturannya setelah kerjasama berakhir maka aset harus diserahterimakan ke Pemkot.
Sehingga bisa dievaluasi kembali apakah akan dikerjasamakan lagi untuk selanjutnya atau tidak.
"Karena kalau tidak ada serah terima, ini melanggar aturan. Pemko juga tidak bisa menganggarkan dana untuk perawatan," sebutnya.
Diakui Arifin sebenarnya kontrak kerjasama pembangunan dan pengelolaan sekitar 284 halte permanen dan portable dengan pihak ketiga berakhir tahun 2014 lalu.
"Namun karena ada yang pembangunannya dimulai 2010, dan 2011, makanya kami seragamkan saja berakhir tahun ini," jelas Arifin.
Diakui dia dari 284 halte yang dibangun lima tahun lalu terdapat 160 halte permanen, dan 124 halte portable.
Dari jumlah tersebut belum seluruhnya melakukan serah terima kepada Pemko. Masih ada yang seolah mendiamkan diri.
"Makanya kami sudah menyurati perusahaan-perusahaan yang belum menyerahkan agar segera serahterima. Dalam hal ini ada tiga perusahaan," ujarnya tanpa merinci berapa unitnya.
Menurut analisa Arifin, kondisi semua halte bus yang ada di Pekanbaru saat ini memprihatinkan karena rusak parah dan tidak terawat.
Sementara seharusnya sesuai kesepakatan kejasama pihak ketiga bertanggungjawab merawat dan memasang lampu di halte.
"Kita lihat saja kini banyak kacanya pecah, tidak ada penerangan, kotor dan berbau sehingga tidak memberikan kenyamanan penumpang yang menunggu bus," bebernya lagi.
Disatu sisi karena halte ini belum diserahterimakan jelas Arifin lagi, pemko tidak bisa melakukan perawatan dengan dana APBD.
"Makanya kami tegaskan sekali lagi serahkan asetnya dulu. Kalau nanti akan ada kerjasama lagi baru disepakati lagi dan dibuatkan MoU baru," pungkasnya.
Pembenahan halte ini tambah Arifin lagi, demi meningkatkan pelayanan pemerintah terhadap moda transportasi masal darat ini.
Apalagi dengan jumlah bus TMP yang ada saat ini sekitar 50 unit, kedepan direncanakan akan bertambah sembilan lagi dari perbaikan bus besar hibah Kementerian Perhubungan serta akan tiba lagi bantuan yang sama sebanyak 40 unit lagi.
Maka keberadaan halte perlu mendapatkan penambahan dan perbaikan yang sudah ada guna memudahkan tempat menaikkan dan menurunkan penumpang.(dow/anr)
Post a Comment