Bupati Kampar, Jefri Noer saat Menjelaskan Program Tanam Bawang (RTMPE) |
BERITA RIAU, KAMPAR - DPRD Kampar angkat bicara para wakil rakyat ini menilai bahwa penanganan terhadap korban kabut asap yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kampar tak serius.
"Bahkan ditemukan disatu kecamatan Puskesmas oksgien yang stadby itu hanya satu. Lima oksigen lagi kosong begitu juga tabung kecil. Kalau korban asap nanti ada yang berjatuhan lima atau sepuluh orang kan akan sangat kewalahan,"tegas Sekretaris Komisi II DPRD Kampar Agus Candra saat jumpa Pers digedung DPRD Kampar Senin (26/10/15)
Dikatakannya Pemkab Kampar mestinya harus memikirkan bagaimana evakuasi terhadap korban kabut asap jika sewaktu-waktu memerlukan evakuasi. Agus membeberkan, dari peninjauan ke lapangan, saat ini posko dan Puskesmas yang ada terkesan tidak siap dalam penanganan korban kabut asap.
"Idealnya dokter harus standby di posko bukan on call atau sewaktu-waktu diperlukan baru ditelpon,"tambahnya.
Pada kesempatan itu ia juga minta Bupati Kampar harus bersikap tegas dan memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat Kampar akibat kabut asap.
Salah satu dengan memberikan instruksi dan koordinasi dengan pemerintahan terendah yakni seluruh kepala desa.Sebab ia menilai belum ada program dan agenda yang jelas dari Pemkab Kampar dalam menangani korban asap.
"Kalau betul-betul terjadi kekurangan oksigen untuk negeri ini maka hancur negeri ini. Kalau nanti terjadi kurang oksigen bagaimana," tanya Agus heran.
Selanjutnya petugas kesehatan harus aktif turun ke tengah masyarakat karena bukan tidak mustahil telah banyak orang tua susah bernapas dan ini memerlukan evakuasi.
"Mustahil tak ada bayi-bayi yang telah kena imbas kabut asap dan bukan mustahil pula ada ibu-ibu hamil yang memerlukan oksigen," tegas Agus.
Berkaitan dengan rumah singgah bagi korban kabut asap di Balai Bupati Kampar, Agus menilai fasilitasnya perlu ditambah.
"Oke ruangannya sudah nyaman kalau cari udara segar ada ac nya. Tapi kalau masyarakat mau mencari pertolongan, yang butuh oksigen bagaimana dan tempatnya di mana," ulas Agus.
Rumah singgah itu juga harus dilengkapi obat-obatan dan tenaga yang memadai termasuk dokter yang standby.
Untuk itu menurut Agus Pemkab Kampar perlu membentuk tim penanganan bencana dan sejauh ini belum ada tim ini.
Sementara itu anggota Komisi IV DPRD Kampar Firman Wahyudi menyampaikan bahwa meski bencana kabut asap di Kabupaten Kampar telah berlangsung hampir tiga bulan tapi dia menilai sampai hari ini DPRD Kampar masih melihat keikutsertaan perusahaan hanya ada satu perusahaan yakni RAPP dalam penanggulangan permasalahan kabut asao yang mendirikan posko.
"Namun perusahaan yang notabene lahannya di Kampar aktivitasnya melakukan pencegahan dan aksi sosial bersama pemerintah menangani kabut asap tidak ada," beber Firman.
Untuk itu dia minta perusahaan turut membantu Pemerintah Daerah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat dalam menghadapi bencana kabut asap.
Komisi IV DPRD Kampar |
"Dengan peristiwa ini ada momentum besar daerah melakukan penertiban terhadap perusahaan nakal. Karena kami melihat pemerintah sudah berikan sanksi kepada perusahaan yang melanggar persoalan Karlahut dan persoalan lain. Namun pemerintah daerah perlu melakukan penertiban legalitas dan hal lain," ucap Firman.
Menurut Firman, perusahaan hendaknya bergabung dengan Puskesmas yang ada di setiap kecamatan dalam memberikan bantuan penanganan terhadap korban kabut asap. Firman minta aksi nyata Pemkab dengan perusahaan sehingga masyarakat yang datang ke posko evakuasi merasa terbantu.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Kampar Syai'i berharap pihak Pemkab Kampar dan perusahaan di Kampar memberi perhatian khusus kepada masyarakat yang terkena dampak kabut asap.
"Ini bukan persoalan Kampar tapi nasional. Kami himbau perusahaan untuk memberikan baktinya kepada masyarakat bersama Pemda. Untuk bisa bersama, paling tidak meminimalisir," kata Syafi'i.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kampar lainnya Diski. Menurutnya, sekarang ini di Kampar bukan lagi fokus pemadaman api karena saat ini banyak sekali anak kecil yang jatuh sakit, anak sekolah yang sering libur dan masyarakat terkena ISPA dan penyakit lainnya akibat kabut asap.(dow/rtm)
Post a Comment