BERITA RIAU, LIFESTYLE - Seseorang yang ingin menjadi idola di Jepang ternyata harus rela 'tidur' dulu dengan bos agensi yang merekrutnya.
Setidaknya ini terjadi di Jepang yang biasa disebut kantor Agensi Hitam (Black Agency). Demikian laporan penyelidikan majalah Spa Jepang edisi tanggal 22 September 2015.
Satu Presiden agensi talenta Jepang ditangkap polisi awal tahun 2015 ini karena terbukti melakukan hubungan seks dengan gadis 15 tahun yang juga modelnya yang tercatat di dalam agensinya tersebut.
Menyelidiki hal ini, akhirnya majalah Spa menemukan dua idola cantik Jepang yang akhirnya mau bersaksi dan menceritakan semuanya kepada majalah tersebut.
Tiga tahun lalu Sarii Yoshizawa, idola seksi Jepang yang juga pemain film porno Jepang, salah satu yang bercerita kepada majalah Spa.
"Suatu hari seorang agen mendekati saya di sebuah jalan raya di daerah Kabukicho Shinjuku Tokyo," katanya mulai bercerita.
Agen itu mewakili kantor agensi yang ternyata mewakili banyak idola terkenal Jepang, mereka jadi terkenal karena agensi tersebut.
Tak berapa lama kemudian Yoshizawa yang nama aslinya Ayako Tsutsui kemudian diperkenalkan kepada presiden agensi tersebut.
"Saya lalu diberitahu bahwa payudara saya yang besar pasti bisa jadi kandidat yang sangat baik untuk membuat film porno setidaknya enam seri film bagi pembuatan DVD dewasa di Jepang," papar Ayako.
Kemudian diberitahu juga kalau lokasi syuting film di luar Jepang.
Beberapa hari kemudian dia menandatangani kontrak dengan agensi tersebut. Lalu disebutkan sang agen bahwa sang Presiden menunggunya di sebuah hotel.
"Lalu saya tanya kepada agen, apakah tidak bisa tanda tangan kontrak sekarang? Lalu agen bilang kalau harus melayani sang presiden dulu barulah bisa tanda tangan kontrak," paparnya.
Akhirnya Yoshizawa menolak tawaran tersebut dan kini menjadi penulis dan model seksi idola Jepang.
"Jadi saya yakin sekali pasti banyak gadis Jepang yang harus tidur dulu dan main seks dulu dengan sang presiden sebelum dia jadi model artis di perusahaan tersebut," tambahnya.
Kona Yuzuki seorang aktris dan penyanyi juga bersaksi hal yang sama.
Sebuah agensi mempekerjakan lelaki sebagai make-up artis.
"Tapi sebenarnya mereka tidak profesional, hanya karena ingin dekat-dekat dengan wanita saja yang di make-up nya. Tapi begitu wanitanya tidak suka, lalu ke luar, dia juga ke luar pula," ceritanya.
Mereka biasanya mengerjakan apa yang diinginkan sendiri.
"Tetapi otak mereka hanya mau main seks saja bersama para idola yang di make-up nya. Jadi saya merasa kasihan sebenarnya dengan para gadis yang akhirnya jatuh demikian untuk bisa muncul jadi seorang artis atau idola Jepang, dengan melakukan seks dulu," katanya.
Akhir-akhir ini banyak agensi di Jepang bermunculan tetapi lemah dalam hal profesionalitas karena tak punya uang cukup untuk bisnis mereka. Akhirnya juga sulit menjadikan gadis-gadis sebagai idola yang bisa sukses dijualnya.
"Jadi sebenarnya banyak agensi di Jepang yang memproduksi pada akhirnya hanya artis pemain film porno saja, bukan agensi yang profesional menggarap menjadikan artisnya sehingga nantinya memiliki nama besar," ungkap sumber majalah Spa tersebut.
Post a Comment