INDRAGIRI HILIR, RIAUCITIZEN.COM - Panitia dinilai tidak siap menggelar iven wisata Pacu Sampan Leper yang diadakan di kawasan Kuala Getek, Kelurahan Sungai Beringin minim peserta. Dibuktikan, hanya diikuti peserta dari dua kecamatan saja.
Padahal, iven wisata level Provinsi Riau ini cukup menarik minat masyarakat Inhil untuk menyaksikannya, dikarenakan keunikan sampan-sampan yang dapat melaju diatas lumpur. Terlihat ribuan warga memadati kawasan sekitar Jembatan Tasik Gemilang untuk menyaksikan Lomba Pacu Sampan Leper ini.
Pantauan di lapangan dan laporan panitia pelaksana, memang kegiatan ini hanya diikuti 40 peserta dari dua kecamatan di Inhil, yakni Kecamatan Tembilahan dan Kecamatan Batang Tuaka. Artinya, ada 18 kecamatan yang tidak ambil bagian dalam kegiatan ini.
Bahkan, Bupati Inhil juga sangat menyayangkan kurangnya sosialisasi pihak panitia terhadap iven wisata menarik ini sehingga minimnya jumlah peserta, dinilai juga tidak inovatif untuk mengadakan kegiatan lain yang dapat menarik minat warga untuk menyaksikannya.
Panitia juga dinilai tidak melakukan antisipasi terhadap kemungkinan kemacetan di kawasan menuju Kuala Getek dan di atas jembatan Tasik Gemilang, akibatnya ribuan warga yang datang dari dan akan ke Kecamatan Tembilahan atau Kecamatan Batang Tuaka dan sekitarnya terjebak kemacetan selama berjam-jam di atas jembatan ini.
"Bagaimana panitia ini, masak tidak ada diantisipasi kemacetan seperti ini, sudah dua jam kami terjebak di atas jembatan ini," keluh Adit, seorang warga yang datang dari arah Kecamatan Batang Tuaka.
Padahal, menumpuknya ribuan pengguna kendaraan bermotor di atas jembatan ini dapat sangat berbahaya, jika kondisi jembatan yang tidak mampu menampung beban kendaraan dan warga yang menumpuk sepanjang jembatan ini.
Setelah lebih dua jam para pengguna kendaraan bermotor terjebak kemacetan parah diatas jembatan tersebut, baru terlihat beberapa petugas dibantu warga mengatur lalu lintas disana.
"Coba dari awal lalu lintas diatur, kan tidak macet seperti ini," cetus salah seorang pengguna sepeda motor yang membawa anak kecil.
Kejadian ini harus menjadi pelajaran, bagi pihak panitia dan pemerintah agar dalam mengadakan iven tertentu harus memaksimalkan sosialisasi dan antisipasi berbagai kemungkinan terhadap kegiatan yang diselenggarakan tersebut.(dow/rtc)
Post a Comment