RiauCitizen.com, Lingkungan - Dari 427 hektar Tanaman kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 70 persennya milik masyarakat, dan hanya sebagian kecil milik perusahaan. Secara utuh, Inhil merupakan penghasil kelapa terbesar di Indonesia.
Dengan potensi kelapa yang begitu besar ini, membuat Pemerintah Kabupaten Inhil di bawah kepemimpinan Bupati HM Wardan, menjadikan perkebunan kelapa dalam sebagai produk unggulan kabupaten, mencanangkan revitalisasi dan pelestariannya sebagai sumber utama perekonomian rakyat.
Untuk mendukung langkah merevitalisasi perkelapaan di Inhil, Pemkab berencana membangun parit-parit dan tanggul mekanik di area perkebunan masyarakat. Tujuan ini tidak lain tidak bukan merupakan upaya merespon keinginan masyarakat, yang meminta bantuan dari pemerintah mengatasi permasalahan mereka.
Oleh sebab itu pamerintah Kabupaten Inhil mendapat bantuan ekscavator bagi petani kelapa karena perkebunan kelapa merupakan sumber mata pencaharian utama masayarakat Inhil.
"70 persen perkebunan kelapa itu milik masyarakat. Mereka memilik kebebasan menjual kelapa ke siapa saja. Agar tidak ada kerugian bagi petani kelapa harus ada peraturan daerah yang mengatur itu, agar sama-sama menguntungkan petani, pengusaha dan pemerintah dalam menambah anggaran PAD. Selama ini petani menjual hasil kelapa ke luar negeri karena harganya bisa lebih mahal, dibanding menjual di dalam negeri," ujar HM Wardan.
"Saya berharap agar pengushaa, bisa memperhatikan kebun kelapa masyarkat, jangan hanya mengambil hasilnya saja. Harus ada perawatan peremajaan dan saat ini fokus menyelamatkan kebun kelapa," terangnya.(dow/rip)
Post a Comment