RiauCitizen.com, Ekonomi - Untuk membina orang lain menjadi seorang berjiwa wirausaha tidak harus menunggu menjadi orang kaya. Karena siapapun berhak sukses tanpa memandang latar belakang dan berapapun usianya.
Prinsip itu pula yang melekat pada nenek yang sudah berkepala enam, Sumiati, asal Surabaya, Jawa Timur. Berkat tangan dinginnya, berawal dari 15 orang, kini ia sudah membina hampir 100 orang pedagang yang berjualan di pinggiran Sungai Batu 6, Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir.
Kepada Wartawan, Sumiati (61) menuturkan, kelompok pedagang Bagansiapiapi yang dibinanya bernama Nasib Orang Miskin (NOM). Dahulu sebelum mereka mandiri, Sumiati yang juga nyambi menjadi petugas kebersihan di dinas pasar dan pertamanan, memberikan modal usaha dalam bentuk uang kepada siapapun yang membutuhkan. Semuanya ia lakukan tanpa ada dasar pamrih dan balas jasa.
''Tekad saya hanya satu. Mereka harus bisa berubah dari kehidupan mereka sebelumnya,'' kata janda beranak dua itu.
Walaupun modal yang ia berikan tidak besar, namun peranannya dalam membina para pedagang pemula, sangat berpengaruh dalam merintis usaha mereka dari nol. Tidak mengherankan, usaha para pedagang yang menjajakan beragama jenis usaha seperti, warung kelapa muda, bakso, minyak bensin, nasi goreng, pisang goreng dan sebagainya, tampak laris manis.
''Diantara pedagang itu, sudah ada yang mampu berangkat ke Malaysia dan menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi,'' kata Sumiati disela-sela memberikan santunan kepada 20 orang anak yatim, Jumat (24/7/2015).
Tidak puas dengan membina pedagang kecil yang sudah mapan, Sumiati berencana akan membina pedagang pemula berdasarkan hobi kepada 20 orang anak yatim. Usai memberikan santunan, dia akan memberikan modal usaha kepada mereka dari kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Walaupun modal yang diberikan tidak besar, namun dia akan mencoba mengajarkan mereka agar mengawali usaha dengan cermat dan perhitungan yang tepat.
''Saya akan mendorong para anak yatim ini berjualan di areal tempat wisata pinggiran Sungai Rokan. Saya mengharapkan, mereka bisa sukses dan mandiri suatu saat nanti,'' tutur Sumiati yang mengungkapkan pernah gajinya sebagai petugas dinas pasar habis hanya semata-mata untuk memberikan modal kepada pedagang pemula.
Jika anda berwisata pinggiran sungai Rokan di Batu 6, Bagansiapiapi, jangan lupa singgah ke warung nenek Sumiati. Jika masih ragu dimana lokasi warungnya, tanya saja kepada seluruh pedagang disana. Mereka dengan akan senang hati mengantar anda. Mana tahu, selain menikmati bakso di warungnya, anda juga mendapat petuah menjadi seorang enterpreuner pemula.(dow/gor)
Post a Comment