PELALAWAN, LANGGAM - Bentrok antara seratusan warga dan sekuriti PT Nusa Wahana Raya (NWR), kembali terjadi di Dusun Mahmahan Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Senin (14/9/2020).
Berdasarkan informasi bentrokan ini dipicu akibat kesalahpahaman antara dua kelompok tersebut, akibat peristiwa ini sejumlah orang terluka.
Kapolres Pelalawan, AKBP Indra Wijatmiko SIK saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020) membenarkan adanya bentrok antara masyarakat dengan sekuriti perusahaan. Insiden itu mengakibatkan timbulnya korban luka-luka dari kedua pihak.
Mendapat info bentrokan Kapolres beserta jajaran dan para personel langsung turun ke lokasi untuk mengamankan konflik yang terjadi.
"Memang terjadi sedikit gesekan di lokasi. Ada yang luka-luka. Sekarang kondisinya sudah aman dan terkendali," tutur Kapolres.
Indra menyebutkan, bentrok terjadi akibat kesalahpahaman antar kedua pihak. Saat itu PT NWR sedang membuat parit besar atau parit gajah di sekitar areal HTI miliknya, sebagai batas antar lahan perusahaan dengan warga.
Hal itu merupakan kegiatan rutin dari perusahaan untuk mengamankan arealnya, namun tidak berkoordinasi dengan masyarakat pemilik lahan yang terletak di sempadan.
Alhasil bentrok tak terhindarkan lantaran warga tidak terima dengan kegiatan itu dan di satu sisi pihak perusahaan di lokasi dalam kondisi capek. Insiden ini menyebabkan luka-luka ringan baik dari sekuriti maupun masyarakat yang terlibat baku hantam.
"Saya turun langsung dan memberikan pemahaman kepada para pihak agar tidak terprovokasi serta menjaga kondisi tetap aman. Semua masalah bisa diselesaikan," tambah Indra.
Humas PT NWR, Abdul Hadi yang dikonfirmasi menjelaskan sebelum insiden terjadi sedang berlangsung pembuatan batas konsesi oleh PT.NWR, kebetulan saat ini masuk ke perbatasan konsesi arah Desa Mamahan.
Sebelum melakukan pembuatan batas, tim dari NWR sudah sosialisasi melalui kepala dusun setempat untuk menunjukan batas-batas konsesi yang akan dibuat. Saat itu sudah tidak ada masalah karena memang tidak ada bersentuhan dengan lahan atau kebun masyarakat.
"Kemarin pagi saat alat dan petugas sudah sampai di lokasi pekerjaan, datang sekelompok masyarakat mengahampiri alat berat beserta tim yang bekerja," ucapnya.
Setelah diberi penjelasan dan dihadiri perangkat dusun, situasi kondusif karena kepala dusun sudah menjelaskan bahwa itu batas konsesi NWR dan mempersilahkan terus bekerja.
Namun tiba-tiba ada seseorang yang berteriak memprovikasi warga, hingga terjadi penyerangan secara membabi buta kepada pekerja dan security PT NWR. Kemudian merusak kendaraan milik security serta mengeroyok beberapa petugas keamanan tersebut. Satu unit alat berat turut disandra dan peralatannya dijarah.
"Sekarang kejadian ini sudah kita laporkan ke pihak berwajib, para korban sudah divisum dan aparat kepolisian sudah mendatangi TKP serta mengamankan barang bukti. Semoga pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus ini segera. Sekarang situasi sudah kondusif," pungkasnya.(dow)
Post a Comment