PELALAWAN, PANGKALAN KERINCI - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Pelalawan Riau telah selesai dilaksanakan. Seluruh unit pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) sederajat telah menerima siswa baru sejak pekan lalu.
Dalam proses PPDB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pelalawan beserta sekolah-sekolah menerapkan sistem online di beberapa sekolah yang banyak diminati masyarakat.
Sedangkan sebagian besar lainnya masih menjalankan sistem lama, tatap muka dengan para calon siswa. Sistem yang digunakan yakni jalur zonasi, afirmasi, prestasi, serta pindah tugas dengan persentasi yang telah ditentukan.
"PPDB susah selesai dan sekarang tengah mempersiapkan tahun ajaran baru kepada siswa. Memang sekolah masih diliburkan dan belajar tetap dari rumah," tutur Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Pelalawan, M Zalal S.Pd kepada awak media, Jumat (17/7/2020).
Zalal tidak menampik ada persoalan yang timbul selama PPDB khususnya di sekolah-sekolah yang menjadi incaran calon siswa di Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Jumlah pelamar membludak dan hampir dua kali dari daya tampung yang ada. Alhasil para calon siswa dipecah dan diarahkan ke sekolah lain yang kuotanya masih banyak kosong.
Mengurai calon peserta didik itu ke sekolah terdekat menjadi solusi yang terbaik. Poliemik itu memang tiap tahun terjadi dan selalu mampu diatasi agar semua calon siswa bisa bersekolah.
Kepala Bidang Pengembangan SMP Disdikbud Pelalawan, Yasri Budu, untuk persiapan tahun ajaran baru, sekolah telah menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru yang telah diterima. MPLS digelar mulai tanggal 15 sampai 18 Juli ini dengan sistem bertahap untuk menghindari kerumunan. Selain itu, sekolah juga telah menggelar pertemuan dengan komite sekolah dan orangtua murid terkait sosialisasi sistem belajar di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
"Untuk masa belajar tahun ajaran baru akan dimulai pekan depan. Kita memakai dua cara yakni daring dan luring," pungkas Yasri.
Diterangkannya, sistem belajar daring mengharuskan siswa mempunyai perangkat internet dari telepon genggam maupun peralatan lainnya.
Proses belajar mengajar berlangsung secara online, dimana guru berada di sekolah sedangkan siswa tetap di rumah dan dipertemukan di dunia maya. Cara ini bisa diterapkan di daerah yang jaringan internetnya lancar dan siswanya mempunyai perangkat pendukung.(dow)
Post a Comment