BENGKALIS, DURI - Tertunggaknya pembayaran Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) selama 2 jalan tiga Triwulan yang bersumber dari Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) membuat sejumlah sekolah ditingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Mandau sedikit uring uringan melaksanakan Program Belajar Mengajar (PBM).
Pasalnya, sebahagian besar dana BOSDA tersebut sangat vital kegunaannya. Mulai dari kegiatan keagamaan hingga operasional sekolah lainnya, khususnya Alat Tulis Kantor (ATK).
Guna menutupi kebutuhan sekolah yang halnya mendesak dari dana BOSDA itu, sejumlah Kasek harus mencari tempat hutangan hingga mengeruk tabungan pribadi untuk kelancarannya.
Salah seorang Kasek di Kota Duri yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengaku uring uringan dan resah akan keterlambatan penyaluran dana BOSDA tersebut. Dirinya juga mengaku guna kelancaran terlaksananya kegiatan PBM, pihaknya harus menempuh jalan yang salah dengan meminjam uang kepada rentenir dengsn bunga lumayan besar.
"Apa boleh buatlah, ibarat kebutuhan perut ysng tidak bisa ditunda. Terpaksa meminjam ke rentenir dengan bunga cukup lumayan, jika ditunggu dana ini, bisa bisa proses PBM tak jalan,"tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bengkalis, Edi Sakura MP.d melalui staf Manajemen BOSDA, Yaskin membenarkan tertundanya penyaluran dana rutin pertriwulan itu. Menurutnya, pihak tidak ada niat menunda pembayaran, namun belum adanya dana membuat Pemerintah harus menunda penyaluran.
"Benar, memang belum dibayarkan dua triwulan dan tengah berjalan tiga. Bukan keinginan kita, namun dananya yang belum ada dan pencairannya pun kita belum dapat pastikan,"terangnya.
Namun, jika hal tersebut terus berlangsung, dipastikan hal yang paling mengerikan, kelangsungan kegiatan PBM akan terhenti jika Kepala daerah tidak mengambil kebijakan.(dow)
source : beritabengkalis
Post a Comment