RIAU, PEKANBARU - Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Cabang Jakarta, M Jazuli menolak bila dirinya dikait-kaitkan dengan sewa kantor BRK Jakarta.
M Jazuli mengungkapkan,"itu kan kantor pusat yang sewa, kita kan waktu peresmian kantor semua sudah ready", jelasnya kepada awak media (10/3).
|
Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Cabang Jakarta, M Jazuli |
Pada kunjungan kerja Komisi III DPRD Riau ke BRK Cabang Jakarta pada Jumat (9/3) kemarin. Anggota komisi langsung melakukan penelusuran di lokasi dan menyebutkan ruko yang berada disebelah kiri dan kanan itu hanya sekitar Rp350 juta sampai Rp. 400 juta untuk satu ruko per tahun.
Menurut Suhardiman ruko yang disewa manajemen PT Bank Riau Kepri dengan nilai Rp.1,4 miliar per tahun terlalu mahal untuk ukuran kantor cabang. Biaya operasional mereka 73 persen dari laba kotor, kita anggap ini tidak wajar. Soal ruko tadi, kalau hanya menggalang dana koorporasi, maka cukup sewa rumah kontrakan saja, lebih murah lagi," jelas politisi Hanura ini.
Menanggapi hal tersebut Pimpinan Cabang Jakarta, M Jazuli menolak apabila dikatakan BRK Jakarta tidak produktif.
"3 Bulan sejak operasional saja kita sudah bukukan laba Rp. 72 Juta. Posisi Desember aset BRK Jakarta sudah 2,5 Triliun dengan perolehan laba kita sudah 17,6 Miliar jadi kita termasuk Cabang dengan Break Event tercepat".ungkap Jazuli.
Perlu diketahui BRK Cabang Jakarta sifatnya hanya melakukan penghimpunan dana dengan ekspansi kredit yang kecil. Untuk penghimpunan dana pun masih diperoleh dari BPJS Ketenagakerjaan dan Askrindo atau lembaga lembaga keuangan lainnya dengan bunga tinggi (korporasi bukan Dana pihak ketiga, red).
Dari penghimpunan dana tersebut, BRK Pusat memakai uang tersebut dalam bentuk kredit dan membagi bunganya dengan BRK Cabang Jakarta sebagai kompensasi penghimpun(gsp)
RIAU, PEKANBARU - Pimpinan Cabang Bank Riau Kepri Cabang Jakarta, M Jazuli menolak bila dirinya dikait kaitkan dengan sewa kantor BRK Jakarta.
M Jazuli mengungkapkan,"itu kan kantor pusat yang sewa, kita kan waktu peresmian kantor semua sudah ready", jelasnya kepada awak media (10/3).
Pada kunjungan kerja Komisi III DPRD Riau ke BRK Cabang Jakarta pada Jumat (9/3) kemarin. Anggota komisi langsung melakukan penelusuran di lokasi dan menyebutkan ruko yang berada disebelah kiri dan kanan itu hanya sekitar Rp350 juta sampai Rp. 400 juta untuk satu ruko per tahun.
Menurut Suhardiman ruko yang disewa manajemen PT Bank Riau Kepri dengan nilai Rp.1,4 miliar per tahun terlalu mahal untuk ukuran kantor cabang. Biaya operasional mereka 73 persen dari laba kotor, kita anggap ini tidak wajar. Soal ruko tadi, kalau hanya menggalang dana koorporasi, maka cukup sewa rumah kontrakan saja, lebih murah lagi," jelas politisi Hanura ini.
Post a Comment