RIAU, PEKANBARU - Dugaan kentalnya nepotisme yang terjadi dan berlaku di Bank Riau Kepri ternyata bukan isapan jempol belaka. Betapa tidak, berdasarkan informasi internal yang beredar. Tingginya jumlah karyawan yang bersedia mundur walaupun sudah berstatus karyawan tetap ini hampir mencapai angka 90 an dan sedang menunggu proses penandatangan dari manajemen Bank Riau Kepri.
Menindaklanjuti hal tersebut pada Jumat (17/3), awak media coba menghubungi Yuharman selaku Pimpinan Divisi MSDM Bank Riau Kepri yang dinilai memiliki kewenangan dan kompetensi untuk memberikan jawaban terhadap tingginya turn over yang terjadi di Bank kebanggaan masyarakat Riau ini.
Namun, hal yang diharapkan tidak terwujud. Dengan berbagai upaya untuk menghubungi yang bersangkutan tidak dapat tercapai. Yuharman seperti menutup dirinya dalam menanggapi pertanyaan Wartawan.
Mungkin setelah statementnya beberapa lalu yang dikutip dari beberapa media lokal, dimana Yuharman menyebutkan bahwa Bank Riau Kepri masih mempekerjakan mantan Narapidana berdasarkan aturan internal dan polemik perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) yang bisa berlangsung sampai 4 tahun di BRK sehingga menyebabkan Yuharman ditegur oleh Direktur Utama Bank Riau Kepri, Irvandi Gustari.
(baca juga : Yuharman Bantah PKWT Karyawan Bank Riau Kepri Sampai 4 Tahun)
(baca juga : Yuharman Bantah PKWT Karyawan Bank Riau Kepri Sampai 4 Tahun)
Padahal pada tahun lalu (2017), Yuharman mewakili Bank Riau Kepri menerima penghargaan ranking ke 2 atau the 2nd The Best BUMD Pada IHCA Award III 2017 di bidang Human Capital yang artinya Bank Riau Kepri memiliki pengelolaan SDM yang baik.
(baca : Kahumas Winovri, Akui Adanya Ikatan Keluarga di BRK)
(baca : Kahumas Winovri, Akui Adanya Ikatan Keluarga di BRK)
Tidak sampai disitu, awak media coba mengonfirmasi kepada Pimpinan Desk Corporate Secretary, Winovri Jumat (17/3). Awak media coba mempertanyakan, apakah benar Nepotisme menjadi salah satu motif banyaknya Karyawan Bank Riau Kepri mengundurkan diri.
Winovri hanya menjawab,"gejolak karyawan satu atau dua itu biasa, dinonjobkan karena tidak mampu. Terus mengundurkan diri itu biasa", tukasnya.
Pimpinan Desk Corporate Secretary, Bank Riau Kepri, Winovri |
Mendengar jawabannya yang disampaikan oleh Pindesk Corporate Secretary Bank Riau Kepri yang dinilai kurang pas terhadap pertanyaan yang diajukan. Awak media kemudian memberikan informasi yang diperoleh dari sumber internal karyawan yang mengundurkan diri tersebut.
Sumber internal tersebut mengatakan, "coba aja check di Kedai Bank Riau Kepri sei Kijang, disana ada keponakan Direktur Utama Irvandi Gustari yang diangkat menjadi Pimpinan Kedai BRK tanpa melalui fit and propert test", pungkasnya kepada awak media Jumat (16/3).
Bahkan ditambahkannya lagi,"bahkan baru baru ini salah satu karyawan di bagian Projas (produk dan jasa) Bank Riau Kepri marah marah kepada Manajemen ketika dirinya diganti karena stroke padahal masih dalam kondisi sakit. Dia berani marah-marah gitu karena dia keponakan mantan Komisaris BRK. Pokoknya udah ga kondusif lah, bang", terangnya.
(liha juga : Dalih Punya Aturan Internal, BRK Pekerjakan Mantan Narapidana)
(liha juga : Dalih Punya Aturan Internal, BRK Pekerjakan Mantan Narapidana)
Mendapat pertanyaan diatas, Winovri langsung naik pitam dengan mengatakan,"kalaulah ada sumber internal yang membocor-bocorkan keadaan didalam kan sama dengan pengkhianat. Sedangkan yang berkaki empat saja tidak mau membuang kotoran di tempatnya mencari makan. Kalau ada seperti itu berarti dia lebih rendah",dengan nada kesalnya.
Tidak berselang beberapa lama setelah mengeluarkan statement tersebut diatas. Winovri justru memblokir sambungan komunikasi WhatsAppnya.(gsp)
Post a Comment