RIAU, PEKANBARU - Direktur Utama Bank Riau Kepri akan melakukan mutasi besar-besaran terhadap jajaran struktural dibawahnya. Bahkan, sedikitnya 60 Karyawan akan terkena imbas dari proses tersebut.
Irvandi melakukan mutasi didasarkan setelah dirinya memperoleh hasil assestment talentfull yang dikelola oleh lembaga konsultan dari Universitas Padjajaran, Bandung. Lembaga tersebut mengeluarkan hasil terhadap kapasitas Karyawan pada posisi struktural di manajemen Bank Riau Kepri.
Indonesia GCG Award 2016, BRK Raih Peringkat 2 Untuk BUMD Nasional |
Menindaklanjuti informasi tersebut, awak media coba mengonfirmasi Yuharman selaku pimpinan divisi MSDM Bank Riau Kepri melalui no telephone selulernya 0811 732 2**. Namun, kembali Yuharman tidak bersedia dimintai tanggapannya. Sungguh hal yang sangat disayangkan, karena selama ini Irvandi Gustari selaku Direktur Utama Bank Riau Kepri menggadang-gadangkan good corporate governance (gcg) pada Bank Pelat Merah ini harus dijalankan. Apalagi BRK sudah dianugerahi penghargaan peringkat 2 GCG untuk BUMD Nasional.
Pimpinan Desc Corporate Secretary Bank Riau Kepri, Winovri |
Tentu usaha yang ditempuh untuk mendapat konfirmasi terkait rencana Direktur Utama Bank Riau Kepri melakukan mutasi besar-besaran ini kembali diarahkan kepada Pimpinan Desc Corporate Secretary Bank Riau Kepri, Winovri. Awak media mempertanyakan hal tersebut kepada Winovri yang kebetulan sedang berada di Tanjung Pinang menghadiri acara pemberian CSR Bank Riau Kepri, Jumat (16/3).
Pada kesempatan tersebut Winovri mengatakan,"iya memang ada rencana mutasi, talentfull sudah dilakukan melalui psikotest, tidak ada yang nonjob pada mutasi tersebut. Bagaimanapun ketidakpuasan tetap ada. Tapi kita sudah informasikan hal ini kepada seluruh karyawan, semuanya transparan," tukas mantan Pimpinan Cabang Pembantu Bank Riau Kepri Ahmad Yani Pekanbaru yang pernah dihukum turun pangkat 2 grade ini.
Namun ketika dikonfirmasi, mengapa Assestment ini baru dilakukan sekarang dan ditemukan 60 jabatan struktural banyak yang tidak cocok pada jabatannya. Apakah karena dulu lebih mengedepankan faktor kedekatan atau kelompok kepentingan. Winovri kembali tidak menjawab pertanyaan awak media dan langsung menonaktifkan telepon selulernya.(gsp)
Post a Comment