RIAU, PEKANBARU - Secara keseluruhan, ada 35 penghargaan yang diterima Bank Riau Kepri sehingga bank daerah tersebut dikatakan sejajar dengan Bank Daerah yang telah Go Public seperti Bank DKI dan Bank BJB, serta bank umum nasional lainnya.
Bahkan di akhir tahun 2017 lalu, Bank Riau Kepri menutupnya dengan torehan prestasi manis dan membanggakan. Direktur Utama Bank Riau Kepri (Dirut BRK), Irvandi Gustari, menerima penghargaan berupa The Best CEO 2017 diserahkan Majalah Ekonomi, SWA bekerjasama dengan konsultan Dinamis, dan perusahaan riste, IPSOS. Penghargaan di penutup tahun tersebut melengkapi deretan prestasi dan penghargaan telah diraih bank daerah kebanggaan masyarakat Riau dan Kepri tersebut.
Namun, kesemua penghargaan tersebut ternyata tidak mampu mendongkrak kinerja dari Manajemen Bank Riau Kepri. Hal tersebut terlihat dengan sangat jelas ketika Bank Pelat Merah ini merilis Laporan Kinerja Keuangan di salah satu media cetak lokal (12/3) lalu.
Disebutkan bahwa pembukuan laba yang hanya meningkat 0,34 persen dari Rp.452.855 Miliar di tahun 2016 menjadi Rp. 454.395 Miliar di tahun berikutnya yaitu 2017.
Padahal kalau menilik lebih seksama lagi 2 BPD lainnya di Sumatera yang sama-sama memiliki asset diatas Rp 20 T pada tahun 2017 yakni Bank Sumut dengan pertumbuhan laba 7,78 persen dan Bank Sumsel Babel dengan pertumbuhan laba mencapai 12,6 persen. Sedangkan Bank Riau Kepri jauh lebih mengalami perlambatan terhadap pertumbuhan labanya yang hanya 0,34 persen.
Dan terhadap perolehan DPK Bank Riau Kepri pada tahun 2016 untuk Deposito (Simpanan Berjangka) sejumlah Rp. 4.509.294 Triliun mengalami kenaikan pada tahun 2017 sejumlah Rp. 8.362.150 Triliun dengan perhitungan kenaikan Rp. 3.852.856 Triliun.
Sedangkan untuk komposisi Tabungan hanya mengalami pertumbuhan dana sebesar Rp.274.427 Miliar dan justru Giro dengan penurunan sebesar Rp. 624.909 Miliar per 2017 yoy (year of year).
Menindaklanjuti hal tersebut, awak media coba meminta tanggapan dari Suhardiman Amby selaku Sekretaris Komisi III DPRD Riau yang membidangi Perbankan. Suhardiman menanggapi dengan kekecewaan yang besar, dikatakannya" Bank Riau Kepri itu apa kreditnya yang sudah diberikan terhadap rakyat, berapa jumlahnya. Berapa laba yang diperoleh dari situ, cuma harapkan deposito yang mengendap saja", pungkas Suhardiman.
Ditambahkannya lagi,"rakyat kita tu tak butuh penghargaan, penghargaan bisa dibeli. Rakyat tu butuh kerja nyata untuk pertumbuhan perekonomiannya dari Bank Riau", tutupnya.(gsp)
Post a Comment