RIAU, PELALAWAN - Sikap PT RAPP mendatangkan 1.500 orang tenaga kerja asing, untuk membangun pabrik di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan merupakan sikap yang egois.
Hal ini ditegaskan tokoh masyarakat Riau, Suhardiman Amby, yang bergelar Datuk Panglimo Dalam, kepada awak media Senin (26/2/2018). Hal itu diungkapkan Suhardiman Amby saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/2/2018) sore.
"Anak negeri kita masih menganggur semua, datang pula dari Cina sana. Ini kan aneh-aneh saja," kata Suhardiman.
Menurut Suhardiman Amby yang bergelar Datuk Panglimo Dalam ini, dirinya telah menegaskan selama masih ada anak Riau yang mempunyai kompetensi, maka pemakaian tenaga kerja asing harus dibatalkan.
"Kita punya banyak lulusan perguruan tinggi, cukup program studi dan ilmunya, cukup kompetensinya, kenapa harus dari luar," katanya.
Suhardiman mengaku sudah meminta kepada pihak RAPP untuk memakai tenaga kerja lokal. Semati-mati angin, kata Suhardiman, harus memakai tenaga kerja orang Indonesia.
"Kalau tak bisa orang daerah Riau, orang Indonesialah. Tapi kalau bisa 70% orang Riau, baru sisanya orang luar. Ahli kita banyak, insinyur kita banyak. Ahli hutan kita banyak. Kenapa dari Cina sana," heran Suhardiman.
"Kalau mereka bilang 'ini mesin dari kami, tenaga kerja dari kami'. Nah ini yang bahaya. Ini kan egois," tutup Suhardiman.
Seperti diberitakan Kadisnaker Provinsi Riau, Rasidin Siregar, mengungkapkan PT RAPP mengajukan 1.500 tenaga kerja asing untuk pembangunan pabrik di Pelalawan. TKA tersebut untuk bekerja dalam konstruksi hingga operasional.
Sementara Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Pekabaru, Oky Drajat, secara terpisah menyebutkan, PT RAPP telah melaporkan bahwa 200 tenaga kerja asing asal Tiongkok akan segera tiba. 80 orang di antaranya tanggal 22 Februari lalu telah tiba di Pangkalan Kerinci.
Post a Comment