RIAU, PELALAWAN - Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson, menyatakan rasa kecewanya terhadap PT RAPP yang berencana 'mengimpor' 1.500 tenaga kerja asing untuk membangun pabrik di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Ia berencana memanggil PT RAPP dan Disnaker terkait hal itu.
"Saya kecewa dengan itu. Itu tentu merupakan hal yang tidak wajar. Mengapa sampai mereka akan mendatangkan sampai 1.500 orang tenaga kerja asing tersebut," ujar Aherson, Senin (26/2/18).
Aherson juga mempertanyakan bagaimana koordinasinya dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, sehingga bisa PT RAPP akan mendatangkan 1.500 orang tenaga kerja asing itu. Di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan sudah jelas apa-apa saja yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja asing.
"Jika hanya bekerja sebagai tukang, tenaga kerja lokal sangat banyak. Jika semua didrop semua dari Tiongkok sana, bisa-bisa nanti sampai tukang sapu nanti juga akan diisi oleh mereka. Ini sangat tidak logis," ujarnya.
Rasa keterkejutan terhadap rencana RAPP mengimpor 1.500 orang tenaga kerja asing ini juga disampaikan anggota Komisi E lainnya, yakni Ade Hartati dan Sugeng Pranoto. Mereka berjanji akan membahasnya dalam rapat Komisi V nantinya.
"Akan kita panggil PT RAPP dan Disnaker Riau, mengapa ini bisa terjadi. Selain itu juga akan kita panggil pihak-pihak terkait seperti serikat buruh atau serikat pekerja. Namun tentunya tidak dalam waktu yang bersamaan," ujarnya.
Ketika ditanya kapan akan dipanggil PT RAPP dan Disnaker, Ade dan Sugeng menyatakan akan secepatnya dibahas dalam rapat komisi.(dow)
Post a Comment