RIAU, PEKANBARU - Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan suatu barang atau jasa yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu daerah, yang mempunyai nilai ekonomis dan daya saing tinggi serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yang diproduksi berdasarkan pertimbangan kelayakan teknis (bahan baku dan pasar), talenta masyarakat dan kelembagaan (penguasaan teknologi, kemampuan sumberdaya manusia, dukungan infrastruktur, dan kondisi sosial budaya setempat) yang berkembang di lokasi tertentu.
Pengembangan ekonomi lokal merupakan proses membangun dialog dan kemitraan aksi para pihak yang meliputi pemerintah daerah, para pengusaha, dan organisasi-organisasi masyarakat lokal. Pilar-pilar pokok strateginya adalah meningkatkan daya tarik, daya tahan, dan daya saing ekonomi lokal.
Produk unggulan adalah produk yang potensial dikembangkan pada suatu wilayah dengan memanfaatkan SDA dan SDM lokal yang berorientasi pasar dan ramah lingkungan. Sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan siap menghadapi persaingan global (Kementerian Koperasi &UKM).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau kembali menggelar event tahunan Riau Expo. Untuk tahun ini, Riau Expo 2016 direncanakan digelar di SKA Convention Exhibition (SKA Co-Ex), Jl Soekarno Hatta Pekanbaru, pada 24-30 Oktober 2016.Riau Expo 2016 dibuka Senin malam (24/10/2016), di Taman Lumbini SKA Co-Ex Pekanbaru oleh Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartato
Riau Expo 2016 telah dibuka Senin malam (24/10/2016), di Taman Lumbini SKA Co-Ex Pekanbaru oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan menginformasikan potensi dan peluang investasi produk dan jasa, serta produk dan jasa kreatif unggulan yang dimiliki Provinsi Riau, "Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan menginformasikan potensi dan peluang investasi produk dan jasa, serta produk dan jasa kreatif unggulan yang dimiliki Provinsi Riau, kabupaten/kota, serta kalangan dunia usaha, termasuk UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan koperasi kepada kalangan investor potensial dari dalam dan luar negeri," kata Kepala BPMPD Riau Drs. Ismaili Fauzi
Menurut Fauzi, penyelenggaraan Riau Expo 2016 tahun ini diharapkan lebih besar dan sukses dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya hanya ada sekitar 166 stan, tahun ini jumlahnya lebih besar sekitar 280-an stan. "Jika pada Riau Expo tahun lalu kita mampu menarik 15.700 orang pengunjung dan transaksi dengan omzet Rp4 miliar dan kontak bisnis diperkirakan sebesar Rp15 miliar, maka tahun ini diharapkan bisa lebih besar," kata Fauzi.
Fauzi mengatakan target yang hendak dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini adalah bagaimana bisa lebih baik dalam mempromosikan potensi Provinsi Riau dan kabupaten/kota di Provinsi Riau.
“Bagaimana kita memperkenal produk unggulan kabupaten/kota sehingga diharapkan terjadi kontak bisnis dengan para buyer berskala nasional dan internasional pada Riau Expo ini,” kata Fauzi.
Menurut Fauzi lagi, selama penyelenggaraan Riau Expo 2016, penyelenggara telah mempersiapkan sejumlah acara pendukung antara lain Riau Investment Forum, dan pemilihan Duta Promosi 2016. Pada Riau Investment Forum, akan diundang para investor untuk melihat potensi Provinsi Riau. "Nah, Duta Promosi ini nanti kita ajar bagaimana mempromosikan dan menjual potensi Riau," kata Fauzi.
“Nah, Duta Promosi ini nanti kita ajar bagaimana mempromosikan dan menjual potensi Riau,” kata Fauzi.
Mendapat Apresiasi
Pergelaran Riau Expo tahun 2016 secara langsung dibuka Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Airlangga Hartanto, Senin (24/10/2016) malam.
Airlangga Hartanto didampingi Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman melakukan pemukulan Kompang tanda dibukanya kegiatan Riau Expo yang ditaja Pemprov Riau melalui Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau
Dalam sambutannya, Airlangga Hartanto mengatakan, pemerintah pusat melihat potensi maupun produksi sagu melimpah di Indonesia, tidak hanya di wilayah timur Indonesia saja. Akan tetapi di wilayah barat, seperti Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Melalui pameran produk-produk unggulan lokal. "Riau Expo ini luar biasa, semoga perekonomian masyarakat Riau semakin berkembang," katanya.
"Saya melihat Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau luar biasa produksinya dan ini harus terus dikembangkan, pemerintah pusat dalam hal ini mendukung produksi sagu yang ada di wilayah Indonesia," ujar Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartato dalam sambutannya pada pembukaan Riau Expo 2016 di SKA Co Ex, Pekanbaru, Senin (24/10/2016).
Pada kesempatan itu Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, setiap Kabupaten Kota di Riau telah memiliki produk unggulan yang bisa diangkat ditingkat Nasional maupun Internasional, dan dirinya sangat mendukung potensi tersebut, salah satunya Sagu yang ada di Kabupaten Meranti. "Sagu merupakan salah satu potensi yang bisa diangkat, kita juga akan pamerkan dan sajikan 350 menu olahan Sagu yang kita harapkan juga akan pecah museum rekor Indonesia," ujar Gubri.
Dijelaksan Gubri, dirinya sangat menyayangkan komoditi Sagu Meranti yang sudah diekspor kemana-mana, tapi di Riau sendiri hanya 8 persen saja yang mampu diolah. "Akibat keterbatasan industri pengolahan Sagu dan investasi Sagu di Meranti hanya bisa diolah sebanyak 8 persen, kami harapkan pusat khususnya kementerian Perindustrian dapat mendukun dan memfasilitasi," harap Gubri.
Sementara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengaku sangat mendukung pengembangan industri sektor Non Migas yang dikembangkan melalui Usaha Kecil dan menengah, salah satunya dengan membuat Program UKM Berbasis Digital, dengan program tersebut pembel dan penjual dimanapun dapat berbisnis tanpa dikenakan biaya.
Diskop UMKM Riau Promosikan Produk Unggulan Daerah
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM), meminta setiap daerah dikabupaten/kota, untuk menonjolkan produk unggulan masing-masing. Ini penting, agar produk itu bisa dipromosikan dan menarik perhatian investor.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM) Provinsi Riau, Darius Husein. Dia menilai, mengangkat produk unggulan daerah adalah salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam mengembangkan potensi investasi daerah agar dilirik investor.
“Saat ini hampir di semua daerah di Riau, pada prinsipnya sudah memiliki produk unggulan. Hanya saja belum terekspos dengan baik,”katanya.
Dinas koperasi Riau siap bersaing secara sehat menciptakan produk yang menjadi produk khas daerah. Dengan terus lakukan pembinaan kepada Usaha Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten kota. Bermunculan berbagai ide kreatif membuat produk baru dan menjadi unggulan.
Bukan hanya menciptakan produk, dan menjadikannya produk unggulan,promosi juga terus dilakukan agar masyarakat luas tau dan mengenal lebih jauh tentang produk yang di hasilkan UKM di Riau. Agar produk unggulan yang dihasilkan UKM di Kabupaten kota di kenal masyarakat secara luas, baik skala nasional maupun internasional, maka produk tersebut di promosikan di berbagai daerah melalui iven nasional, kata Kepala Dinas Koperasi Riau Melalui, Bidang Penyuluhan dan Promosi, Dra. Gustini.
Dijelaskan Gustini, dalam waktu dekat ini, tepatnya pada 6-9 November, bidangnya promosikan produk unggulan khas daerah Riau hasil karia UKM di mata nasional dan Internasional tepatnya di Bandung. Kegiatan yang diselenggarakan itu sempena pagelaran produk-produk khas daerah yang ada di tanah air. Itu kesempatan baik bagi Riau memprosikan pada masyarakat luas terhadap produk asli yang ada di kabupaten kota di Riau.
Isteri Gubernur Riau Ny. Sisilita Arsyadjuliandi membuka stand Bazar Riau Expo tahun 2016 bersama Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartato didampingi Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman di SKA Co Ex, Pekanbaru, Senin (24/10/2016).
Dijelaskannya juga, peran dari dinas koperasi dalam pagelaran tersebut sebagai wadah memfasilitasi produk UKM yang ada di Riau untuk di kenal orang melalui promosi itu. Ada enam UMK dari lima kabupaten yang difasilitasi dinas Koperasi Riau untuk dipromokan pada masyarakat luas hasil produktivitas mereka. Enam UKM tesebut, satu terdapat di Rokan Hulu, kemudian di Inhu, Inhil, Meranti, dan dua lagi UKM dari Kota Pekanbaru, kata Gustini.
Mempromosikan produk khas daerah tersebut sebagai langkah perbandingan anatara yang dihasilkan daerah dan pihak luar. Dari situ juga akan di dapatkan pelajaran, serta menjadikannya sebagai tolak ukur dalam pengembangan produk UKM di Riau agar lebih bisa berkompetitif dengan
hasil yang baik pula.
"pagelaran promosi hasil dari produk UKM di selenggarakan di Bandung, akan dijadikan tolak ukur pembanding dari apa yang dihasilkan pihak lain. Kekurangan yang didapati akan di benahi, dan keindahan yang di dapati akan lebih di tingkatkan lagi," ujarnya.
Dalam Riau expo dinas Koperasi dan UKM Riau fasilitasi sebanyak 40 UKM dari 12 kabupaten kota mempromokan produknya di bawah 2 tenda kerucut yang disediakan, ungkapnya. Sangat diharapkan sekali, produk UKM dari 12 kabupaten/kota dapat dikenal secara luas dan mendapat tempat di hati masyarakat, harapnya.(ria/adv10)
Post a Comment