PEKANBARU, SUKAJADI - Hingga saat ini Pembangunan komplek perkantoran terpadu Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru belum bisa dipastikan kapan bakal rampung. Apalagi kini kabarnya Pemko Pekanbaru tengah berhemat sebab ketersediaan dana yang terbatas.
Hal tersebut dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Cipta Karya dan Pemukiman Kota Pekanbaru, Syafril. Berdasarkan kontrak kerja, penyelesaian target pembangunan enam gedung diakhir Desember 2016 mendatang. Sebab ada rasionalisasi Anggaran dan kondisi ekonomi yang belum membaik, sehingga pembangunan gedung melambat.
"Kita tengah mencari solusi. Apakah pembangunan ditunda terlebih dahulu atau tetap dilaksanakan, akan ada pembahasan bersama dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Dilanjutkan atau tidak tergantung hasil rapat," ujarnya, Kamis (28/07/2016).
Sebagai Informasi, lahan seluas 200 hektare yang telah dibebaskan Pemko Pekanbaru pada tahun 2014 lalu, akan ada sembilan gedung dengan gedung sekretariat luasnya sekitar 21 hektar dan gedung SKPD masing-masing seluas sembilan hektar. Nanti di setiap gedung SKPD itu akan berkantor dua atau tiga dinas.
Sementara untuk jangka panjang juga direncanakan dibangun gedung DPRD Kota Pekanbaru, rumah dinas Walikota dan Wakil Walikota, rumah dinas dewan dan beberapa kantor instansi vertikal seperti Mapolda Riau.
Pada tahap awal pembangunan, di Komplek Perkantoran Pemko nantinya akan berdiri enam gedung yang direncanakan dibangun dalam dua tahun anggaran. Diperkiraan akan menghabiskan dana sekitar Rp 680 miliar.
"Di sana sekarang di bangun enam gedung. Untuk progres Waskita Karya 57 persen itu satu gedung kantor sekretariat, gedung utama dibangun Adhi Karya itu pembangunan dua gedung kantor progresnya 55 persen. Sementara Nindya Karya membangun tiga gedung progresnya 46 persen," kata Syafril.
Sebelumnya Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD), Alek Kurniawan menyebutkan memang beberapa proyek akan dilakukan evaluasi. “Memang akan ada yang tunda bayar. Tetapi untuk proyek yang penting tetap lanjut,” katanya.
Proyek yang dimaksud Alek seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan komplek perkantoran Tenayan Raya tetap lanjut. “Kita usahakan tidak ada yang tunda bayar,” katanya.(dow/ber)
source : www.riau.news
Post a Comment