PEKANBARU, BUKIT RAYA - Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, bisa saja dialihkan menjadi pangkalan udara untuk kepentingan militer di Riau. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Rahmad Rahim mengatakan, hal itu bisa saja dilakukan seiring rencana pembangunan bandara baru tetap menjadi prioritas utama.
"Kami dari Dishub bahkan sangat setuju dengan rencana ini. Bagaimanapun perbaikan bandara di Riau tetap menjadi prioritas dan masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang dalam Satker kami," katanya kepada awak media, Selasa (24/05/2016).
Dia menyebutkan, rencana pemindahan bandara di Riau kemungkinan besar tetap akan dilakukan. Rahmad sudah melakukan komunikasi ke Pemerintah Pusat terkait rencana pemindahan bandara tersebut, dan Kementerian Perhubungan RI menyatakan siap membantu.
"Namun rencana untuk pemerindahan ini butuh proses lama dan panjang. Makanya untuk sementara ini, biarlah bandara yang ada saja dipakai dulu. Tapi kalau memang ingin dilakukan pengembangan silakan dilakukan oleh pihak TNI AU. Ini usulan," tambanya.
Namun kesiapan Dinas Perhubungan Provinsi Riau bersama pihak Kementerian untuk membangun bandara baru, kembali harus terganjal soal Rencana Ruang dan Tata Wilayah (RTRW). Setidaknya ketersediaan hamparan lahan seluas 1.000 hektare harus dipersiapkan untuk membangun bandara udara tersebut.
Dia menyebutkan, prioritas pengembangan dari sisi transaportasi udara dianggap penting, mengingat pintu masuk pengunjung di Riau cukup signifikan di sektor transportasi udara. "Makanya untuk sementara kalau pemerintah tak ada duit, bisa tak bandara yang ada ini dijadikan bandara militer dulu, seperti Bandara Adi Sucipto," tambahnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebelumnya sudah pernah menargetkan pada 2017, rencana perpanjangan runway Airport Sultan Syarif Kasim II sudah bisa dioperasionalkan untuk calon jamaah haji asal Riau, karena akan dilakukan perpanjangan runway.
Perbincangan tindak lanjut rencana perpanjangan runway ini sudah dilakukan bersama Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, dan jajaran Direksi PT Angkasa Pura II serta pihak Air Navigasi, tahun 2015 lalu. Pemerintah Provinsi Riau rencananya akan melakukan penambahan runway sepanjang 400 meter.
"Karena saat ini 70 persen calon jamaah haji yang berangkat ke tanah suci berasal dari Riau daratan," kata Rahmad Rahim.(dow/bal)
Post a Comment