PEKANBARU, RUMBAI PESISIR - Wali Kota Pekanbaru Firdaus menuding ada oknum preman yang keberatan direlokasikannya pasar-pasar kaget yang bermunculan seperti di kecamatan Rumbai dan seluruh tempat di kota Pekanbaru pada umumnya.
"Siapa yang keberatan? Yang keberatan itu oknum-oknum pengelola yang dapat hidup dari sana, makanya kita lakukan penertiban," kata walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT, Sabtu (16/4/2016).
Firdaus menegaskan kepada masyarakat ataupun pedagang jangan sampai terpancing dan menjadi objek oleh oknum preman. Ketika oknum preman tersebut mengutip uang dari pedagang kemana perginya? Apakah dia memberi pendapatan atau apakah mereka memberi kesejahteraan pedagang.
"Tidak, yang dikutip dari pedagang itu untuk pribadinya. Disini hanya orang tertentu saja yang siap dipindahkan. Kita sediakan tempat untuk mereka berjualan seperti di pasar Tengku Kasim," ujarnya lagi.
Bagi pedagang yang tidak mau dipindahkan, mereka tidak akan diakomodir menempati pasar jika nantinya pasar itu sudah di permanenkan.
"Penertiban dan pembinaan tetap dilajukan, karena yang minta adalah pedagang tradisional sendiri. Siapa yang mempengaruhi penjualan mereka sehingga menjadi menurun," sambung Firdaus.
Ketika ditanya solusi Pemko untuk menertibkan oknum preman yang ada dipasar-pasar kaget, Firdaus hanya menjawab untuk sekarang ini bagi suatu pasar yang sudah cukup menampung pedagang, maka akan tertib.
"Kita memang belum dapat menertibkan pedagang pasar kaget ke 12 kecamatan. Karena belum dapat tanah kita beri kelonggaran. Kalau sudah ada lahan dan bangunan pasar, kenapa harus pasar tidak resmi yang didatangi. Kita bukan menggusur, kita hanya menertibkan, mereka itu ilegal," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, pada hari rabu lalu, tim gabungan dari Satpol PP, TNI, Kepolisian, Camat dan Lurah melakukan penertiban pedagang pasar kaget dengan menurunkan 200 personil. Pada saat kejadian tersebut, pedagang dengan petugas sempat mengalami kisruh.
Kemudian, di pasar kaget jumat kemarin, tim gabungan kembali menurunkan personil yang lebih banyak yakni 400 personil gabungan. Meski penjagaan terbilang aman tanpa perlawanan, namun tim gabungan tetap menjaga lokasi tersebut agar pedagang tidak kembali berjualan.(dow/rit)
source : www.riau.news
Post a Comment