SIAK, KANDIS - Di sepanjang jalan lintas Siak - Pekanbaru, Kandis - Minas dan Perawang - Minas marak dengan kehadiran warung-warung remang. Tak ayal, warung-warung itu menjadi persinggahan bagi pria hidung belang dan orang-orang yang hendak menenggak minuman keras.
Ilustrasi |
Keresahan-keresahan masyarakat Siak juga menjadi keresahan Bupati Siak Syamsuar. Bahkan, Syamsuar mengangkat fenomena itu menjadi satu materi dalam rapat sinkronisasi penyelenggeraan pemerintah daerah bersama Polres Siak, Kejari Siak, Pengadilan Negeri Siak dan Koramil Siak, Selasa (22/3/2016) pagi di aula kantor Bupati Siak.
Kegiatan yang dikenal dengan forum Forkompinda itu bertujuan untuk menyatukan visi dan persepsi terhadap berbagai isu yang sedang terjadi. Kemudian mengevaluasi pelaksanaan di instansi masing-masing. Sehingga program-program bupati Siak selaras dengan tindak instansi vertikal.
Dalam rapat tersebut, Syamsuar tampak sangat meresahkan warung-warung itu. Ia juga memerintahkan Korps Praja Wibawa untuk melalukan sweeping yang meresahkan warga karena diduga menjual miras dan melakukan prostitusi.
"Pada siang hari memang tidak tampak ada warung remang-remang. Kalau kita lewat malam hari banyak tampak lampu-lampu coloknya di bawah rimba sawit itu. Kalau sampai banyak tempat maksiat, bagaimana negeri kita bisa dicucuri rahmat dan dijauhi dari musibah. Walaupun dari pagi kemesjid saja kerja berzikir, selama ada tempat maksiat yang dibiarkan, bagaimana Allah akan sayang pada kita," kata dia.(dow/tri)
source : www.beritasiak.com
Post a Comment