BERITA RIAU, PEKANBARU - Berawal dari rencana untuk mengungkap seorang pengedar jenis ekstasi dan psikotropika jenis H5, Sat Res Narkoba Polresta Pekanbaru justru menjaring 16 orang dari tiga lokasi penggerebekan, Kamis (21/01/16) malam. Dari belasan orang yang diamankan tersebut, sebagian besarnya juga kedapatkan sedang berkaraoke ria merayakan pesta ulang tahun sambil mengkonsumsi ekstasi di sebuah KTV Hotel Furaya di Jalan Sudirman Pekanbaru.
Wanita pendamping yang diamankan bersama bandar ekstasi di Sago KTV, Hotel Furaya Pekanbaru. - |
Kasat Res Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Iwan Lesmana Riza menuturkan, ke 16 orang diamankan oleh pihaknya ketika penggerebekan tersebut yakni Wk (25), Ad (24), DG (25), Fb (23), Ic (23), Na (23), No (23), Wt (27), Jn (36), Ar (36), Jo (43), Ad (35), Eg (24), To (38), MD (22) dan RP (25). Menurutnya, berdasarkan hasil tes urine dan pemeriksaan sementara, dari belasan orang yang diamankan itu, hanya tiga orang yang dipastikan negatif, yakni Jn, MD dan RP. Sisanya positif mengkonsumsi ekstasi.
"16 orang ini kita amankan di 3 TKP berbeda dan 13 diantaranya kita amankan di salah satu room KTV Hotel Furaya. Belasan orang ini diduga sedang merayakan pesta ulang tahun Wk. Selain mengamankan mereka, kita juga menemukan beberapa butir ekstasi yang mereka konsumsi," kata Iwan kepada Wartawan, Jum'at (22/01/16).
Dijelaskannya, pengungkapan itu sendiri diawali pihaknya berdasarkan informasi mengenai keberadaan seorang wanita yang sanggup menyediakan ekstasi dan psikotropika H5 ke tempat-tempat hiburan malam di Pekanbaru. Begitu informasi didapat, undercover buy pun dimulai. Pukul 19.30 WIB, petugas lalu menyamar dan mengajak transaksi seorang target perempuan, Wk di parkiran KTV Hotel Furaya. Benar saja, begitu diajak transaksi, yang bersangkutan langsung datang membawa 15 butir ekstasi merk Mercy.
"Setelah memastikan Wk adalah target kita, yang bersangkutan langsung kita amankan beserta barang butir 15 butir ekstasi. Kita kembangkan lagi, Wk lalu mengakui jika pil ekstasi yang ada padanya didapatkannya dari Ad di Wisma Wisata Jalan Taskurun. Ad pun kita kejar ke sana (Wisma Wisata) dan berhasil kita amankan. Namun kita tak menemukan barang bukti narkoba," paparnya menceritakan.
Meski tak ada barang bukti dari tangan Ad, tapi petugas tak berputus asa. Ketika diinterogasi petugas, Ad pun langsung buka mulut dan mengatakan bahwa ekstasi yang diberikannya untuk Wk tersebut diperolehnya dari DG, rekannya yang tinggal di kos-kosan Loundri, Labuh Baru. Tak mau membuang-buang waktu, polisi selanjutnya mengejar DG di kos-kosan tempat tinggalnya. Benar saja, di kamar nomor 22, DG akhirnya ikut diamankan petugas beserta barang bukti 5 butir ekstasi.
"Pengakuannya, DG memesan ekstasi itu dari seseorang yang tidak dikenalnya di luar Pekanbaru. Wk juga mengatakan pada kita jika di dalam tasnya masih ada lagi beberapa butir ekstasi yang tertinggal di dalam Room Milan KTV Furaya. Kita kemudian balik lagi ke sana (Furaya) untuk mencari barang bukti yang dikatakan Wk," gumamnya panjang lebar.
Untuk mencari barang bukti tambahan milik Wk, petugas lalu bergerak kembali ke KTV Hotel Furaya menuju lokasi room yang disebutkan oleh yang bersangkutan. Namun siapa sangka, di dalam Room Milan tersebut ternyata telah dihuni oleh 13 orang, terdiri dari 7 laki-laki dan 6 perempuan yang sedang berkaraoke ria.
"Kita temukan tas milik Wk berada di sudut sofa dalam room. Kita geledah isinya tapi ekstasi yang kita cari tidak ada dan sudah dimakan/konsumsi oleh beberapa orang dari 13 orang yang ikut berada di room tersebut.
Hanya tersisa 2 butir ekstasi, 4 butir H5, dan pecahan 4 butir ekstasi. Mereka mengatakan hendak merayakan ultah Wk di sana (KTV Furaya). Totalnya ada 16 orang yang kita amankan. Tiga orang yakni Wk, DG dan Ad merupakan pengedar. Sisanya pemakai dan nantinya akan kita ajukan ke BNN untuk di assessment," tandasnya.(dow)
source : www.riauterkini.com
Post a Comment