BERITA RIAU, PEKANBARU - Direktur Utama (Dirut) Bank Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), Irvandi Gustari menyebutkan laba tahun 2015 alami penurunan. Seperti yang disampaikan Irvandi kepada awak media.
"Memang turun. (Faktor) terkait ada beberapa kredit macet (Non Performing Loan) yang empat tahun lalu, akan kita bereskan tahun ini," sebutnya belum lama ini.
Namun Irvandi mengatakan turunnya laba tersebut tidak hanya dialami BRK semata, namun juga dialami bank lainnya.
"Itu resiko bisnis, hal biasa. Kita tidak boleh larut dengan satu masalah," katanya.
Untuk tahun 2016 ini pihaknya menargetkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini meraih laba 700 miliar.
"Insyaallah. Menghitung dengan kekuatan yang kita punya, optimis," sebutnya.
Pihaknya tetap fokus dan berbenah di Bank Riau Kepri dengan berbagai upaya.
“Pertama kita harus sesuai dengan aturan perbankan, kedua kita harus fokus menyelesaikan hal tersebut, ada pengamatan ada penyelesaian, itu aturan bakunya, ketiga kedepannya, saya akan meningkatkan aturan sistem, artinya, jika barang itu istilahnya abu abu tidak akan lewat,” ujarnya.
Selain itu Irvandi juga akan meningkatkan pembiayaan untuk UMKM. Namun tetap mesti melewati rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UMKM di Kabupaten/Kota.
"Penekanan UMKM, seperti pendampingan, dukungan, serta pembiayaan. Dana pihak ketiga harus bergerak dari pemda (Pemerintah Daerah)," katanya.
Kamis (28/01/2016), setelah menunggu sekian lama, akhirnya Bank Riau Kepri pindah ke gedung baru Dang Merdu. Peresmian kantor kerja baru ini dihadiri plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dan jajaran direksi serta pemegang saham. Malamnya dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sebelumnya, diberitakan Bank Riau Kepri alami peningkatan NPL. Dari catatan yang berhasil dirangkum, terdapat 10 Capem BRK dengan kredit macet yang cukup tinggi. Diantaranya, Capem Kota Baru 11,37 persen, Capem Sei Guntung 13,54 persen, Cabang Tembilahan 13,79 persen, Capem Sei Pakning 14,71 persen, Capem/Kedai Sail 14,74 persen, Capem Bagan Batu 15,76 persen, Capem Sorek 21,01 persen, Capem Rumbai 27,46 persen, Capem Syariah Duri 35,82 persen, dan tertinggi berada di Capem Dalu-dalu sebesar 58,50 persen.(dow/ber)
Post a Comment