BERITA RIAU, PEKANBARU - Pasca dilaunching pengoperasiannya 29 Oktober 2015 lalu, kini Bus Air (BA) Senapelan yang dihibahkan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (RI) kepada Pemerintah Kota Pekanbaru kembali mangkrak di pelabuhan Sungai Duku.
BA Senapelan dengan spesifikasi panjang 15,2 meter, lebar 4 meter dan bobot kapal 31 ton dengan kecepatan 15-25 knot, Bus Air Senapelan memiliki kapasitas 50 penumpang dengan melayani rute Pelabuhan Sungai Duku, Pelabuhan Pelindo, Meranti Pandak atau Kampung Bandar, PLTU Tenayan Raya dan Pelabuhan Melebung, sekali naik penumpang diwajibkan membeli tiket seharga Rp 15.000
Berdasarkan pantauan Wartawan di lapangan, Kamis (14/1/2015) terlihat Bus Air tidak lagi beroperasi dan kondisinya terkatung kantung di dermaga.
Kelapa Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) kota Pekanbaru Aripin Harahap, saat dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan mangkraknya Bus Air kemungkinan anggarannya belum ada.
"Saya lagi diluar kota, coba saja tanya sama Kabid, soalnya saya tidak mengetahui pasti nanti salah ngomong coba saja tanya sama Kabid mungkin dia yang lebih tahu," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Angkutan Perkotaan (PAP) Dishubkominfo kota Pekanbaru menyebutkan tidak beropesinya Bus Air dikarenakan biaya operasionalnya tidak dianggarkan lagi karena adanya keterbatasan dana.
"Kita tidak lagi mengoperasikan Bus Air untuk umum sebab tidak memiliki nilai komersial, Bus Air itu hanya kita sewakan saja bagi masyarakat yang ingin berwisata air disepanjang sungai Siak," jelasnya
Disampaikannya, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, setiap hari hanya ada sekitaran 10 penumpang yang menaiki Bus Air, "ternyata penumpang-penumpang yang menaiki bus air bukan penumpang yang ingin ketujuan berdasarkan rute yang ada, tapi penumpang itu hanya sekedar ingin jalan jalan saja, naik dari pelabuhan Sungai Duku dan turun kembali di Sungai Duku, artinya kalau seperti itu tidak ada mamfaatnya." Paparnya.
Wisnu menambahkan, sebenarnya Bus Air dioperasikan untuk masyarakat yang berada di daerah melebung, namun ketika seiring berjalan pelabuhan melebung ditabrak poton, sehingga Bus itu hanya sampai di pelabuhan Okura saja.
"Pengoperasian Bus itu untuk masyarakat melebung, tapi pelabuhan bus ditabrak poton sehingga kita tidak Bus itu tidak sampai kesana hanya samapai di pelabuhan Okura saja, Kita lihat untuk masyarakat yang ke Okura minatnya sangat minim," tegasnya.(dow/rif)
Post a Comment